Sukses

Kinerja Masih Tertekan, Pertamina Tak Rekrut Karyawan

Direktur Utama PT Pertamina, Dwi Soejipto menegaskan, pihaknya akan memperbaiki kinerja sehingga bila ada pengembangan baru rekrut karyawan.

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT‎ Pertamina (Persero) menyatakan tidak akan merekrut karyawan baru pada 2015 sebagai efisiensi perusahaan. Hal itu mengingat kinerja perseroan yang belum membaik.

"Tahun ini tidak ada rekrutmen. Kami usahakan dan maksimalkan dulu yang ada," kata Direktur Utama PT Pertamina, Dwi Soejipto di Kementerian BUMN, Senin (13/4/2015).

Namun begitu, Dwi memastikan tidak ada perekrutan karyawan tersebut bukan berarti dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Dia memastikan, pihaknya bekerja semaksimal mungkin untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

"‎Yang penting kinerja perusahaan harus baik dulu. Baru nanti kalau ada pengembangan, kami tambah karyawannya," tegas Dwi.

Seperti diketahui, ‎PT Pertamina (Persero) mencatatkan kerugian bersih pada Januari-Februari 2015 sekitar US$212,3 juta.  Dwi menuturkan, kondisi ini dipicu oleh bisnis hilir yang merugi sebesar US$ 368 juta. Kendati demikian, bisnis hulu berhasil mengantongi keuntungan sekitar US$ 130,4 juta, segmen EBT dan segmen lain-lain turut laba masing-masing US$ 40,9 juta dan US$ 2,5 juta.

"Dalam RKAP, Januari-Februari Pertamina mencatat laba sebesar US$280 juta, sedangkan RKAP laba 2015 sebesar US$1,731 miliar," ujar Dwi.

Dalam dua bulan pertama tahun ini, Dwi mengakui, Pertamina mampu mencatat pendapatan sekitar US$ 6,874 miliar. Jumlah ini menurun bila dibandingkan RKAP kumulatif di Februari 2015, yakni sekitar US$ 8,072 miliar. Dalam RKAP 2015, pendapatan dicanangkan US$49,934 miliar.

Proyeksi pendapatan perseroan sepanjang tahun ini lebih rendah dibandingkan realisasi tahun lalu, yakni US$70,648 miliar. Penurunan RKAP pendapatan juga seirama dengan rendahnya proyeksi beban pokok penjualan, yang ditargetkan tahun ini US$42,687 miliar dari capaian tahun lalu US$63,857 miliar.

Laba usaha periode Januari-Februari 2015 tercatat sebesar US$ 125 juta. Adapun RKAP Pertamina sepanjang tahun ini sebesar US$ 3,627 miliar. (Yas/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.