Sukses

Soal Blok Mahakam, Menteri ESDM Ajak Pemda Kaltim Duduk Bareng

Pemerintah daerah Kalimantan Timur berencana menyerahkan porsi pengelolaan blok Mahakam kepada pihak swasta.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said akan mengajak Pemerintah Daerah (Pemda) Kalimantan Timur bertemu secara serius guna membahas proses transisi pengambilalihan Blok Mahakam dari pengelola lama yaitu PT Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation ke PT Pertamina (Persero).

Hal ini dilakukan, setelah muncul adanya keinginan pemerintah daerah untuk menyerahkan porsi pengelolaan blok tersebut kepada pihak swasta, sementara pemerintah pusat ingin agar tidak ada campur tangan swasta jika blok ini sudah diambil alih oleh Pertamina pada awal 2018 mendatang.

"Menjelang finalisasi Blok Mahakam, sudah waktunya kita duduk di ruang yang lebih khusus agar sebelum ini selesai tidak keburu mem-blow up," ujarnya dalam diskusi Penyelamatan Sumber Daya Alam Migas di Indonesia, di Hotel Santika Premiere, Jakarta, Senin (13/4/2015).

Sudirman mengakui bahwa dalam menyelesaikan proses transisi ini, banyak hal-hal teknis yang perlu dibicarakan dengan semua pihak. Oleh sebab itu, jika tidak dibahas secara mendalam, dikhawatirkan proses transisi akan berlarut-larut.

"Persoalan Mahakam memang banyak elemen non-teknisnya. Makanya kalau semakin banyak kita bisa duduk bersama, kita bisa spend waktu lebih berguna, pemerintah akan berikan ruang seluas-luasya bagi pemerintah daerah untuk diskusi bersama," lanjutnya.

Sementara itu, terkait masalah keberlangsungan sumber daya manusia (SDM) yang bekerja di blok ini, Sudirman juga telah mengingatkan Pertamina agar tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karena proses peralihan hanya terkait operator selaku pengelola.

"Kami mewanti peralihan humas capital berjalan mulus, supaya tidak ada karyawan yang keluar. Pengalaman ada di saat mengakuisisi ONWJ (Blok Offshoe West North Java), yang beralih hanya kepemilikannya saja," tandasnya. (Dny/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.