Sukses

Serangan Saudi ke Yaman Angkat Kembali Harga Minyak

Arab Saudi kembali membom Yaman sehari setelah Riyadh mengatakan serangan udara terhadap pemberontak di negara itu berakhir.

Liputan6.com, New York - Harga minyak mentah dunia bergerak variatif antara Brent dan Minyak AS. Harga minyak Brent tercatat naik dipicu terjadinya pertempuran di Yaman, sementara minyak mentah AS turun usai adanya kenaikan pasokan minyak meskipun produksi melambat.

Melansir laman Reuters, harga minyak Brent ditutup naik 65 sen menjadi US$ 62,73 per barel setelah Gedung Putih mengatakan situasi di Yaman tidak stabil dan lebih perlu dilakukan pengamanan di wilayah tersebut.

Sedangkan minyak mentah AS ditutup melemah 45 sen ke posisi US$ 56,16 per barel.

Harga minyak berjangka North Sea Brent, yang menjadi patokan global ditutup naik 1 persen, usai pesawat tempur dari koalisi yang dipimpin Arab Saudi membom Yaman sehari setelah Riyadh mengatakan serangan udara terhadap pemberontak Iran-sekutu Houthi berakhir di negara tersebut.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka AS di New York ditutup lebih rendah hampir 1 persen setelah data pemerintah menunjukkan penurunan produksi dibandingkan stok yang lebih tinggi.

Harga minyak bergerak cepat dalam dua minggu pertama bulan April di tengah kekhawatiran tentang dampak dari pertempuran di Yaman. Tanda-tanda penurunan produksi minyak AS akan menambah keuntungan pada komoditas ini.

Minyak mentah AS awalnya rebound dari sesi harga terendahnya setelah Energy Information Administration (EIA) melaporkan penurunan output minyak dari 18 ribu barel per hari (bph) pekan lalu, dan menjadi produksi yang lebih rendah untuk minggu kedua berturut-turut.

"Ini penurunan lain dalam produksi dan pasar tentu cemas menunggunya," kata Dominick Chirichella, Partner Senior di New York's Energy Management Institute.

Namun EIA juga mengatakan stok minyak mentah AS naik 5,3 juta barel pekan lalu, lebih tinggi dari perkiraan analis 2,9 juta barel, dalam survei Reuters.(Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.