Sukses

Jelang Libur, IHSG Ditutup Susut 19 Poin

Investor asing masih melakukan aksi jual mencapai Rp 1,2 triliun menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke level 5.086,42.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) variatif pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Sentimen rilis laporan keuangan kuartal I 2015 dan aksi jual investor asing masih mewarnai laju IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham Kamis (30/4/2015), IHSG turun 19,13 poin (0,37 persen) ke level 5.086,42. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,89 persen ke level 869,44. Sebagian besar indeks saham acuan melemah kecuali indeks saham DBX naik 0,58 persen ke level 710,20 dan indeks saham Pefindo25 mendaki 0,75 persen ke level 441,13.

Pada perdagangan saham hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.141,49 dan terendah 5.030,25. Ada sebanyak 167 saham menghijau sehingga menahan pelemahan IHSG. Sedangkan 144 saham melemah sehingga menekan indeks saham. Adapun 67 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 276.849 kali dengan volume perdagangan 5,92 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 9,13 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah yang dipimpin oleh sektor saham aneka industri turun 2,39 persen, sektor saham industri tergelincir 2,14 persen, dan sektor saham infrastruktur melemah 1,7 persen.

Sementara itu, sektor saham perdagangan mendaki 0,78 persen, sektor saham barang konsumen menanjak 0,60 persen, dan sektor saham perkebunan menguat 0,27 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing masih terus melakukan aksi jual bersih yang mencapai Rp 1,2 triliun. Investor lokal mencatatkan aksi beli bersih mencapai Rp 1,2 triliun.

Saham-saham yang mencatatkan keuntungan dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham ICBP naik 4,35 persen ke level Rp 13.200 per saham, saham MPPA mendaki 5,46 persen ke level Rp 3.960 per saham, dan saham SRIL menanjak 3,44 persen ke level Rp 271 per saham.

Saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham WIKA turun 7,73 persen menjadi Rp 2.985 per saham, saham WTON tergelincir 7,48 persen ke level Rp 990 per saham, dan saham ITMG melemah 6,15 persen ke level Rp 12.600 per saham.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities Indonesia, Satrio Utomo mengatakan, sentimen laporan keuangan emiten di kuartal I 2015 masih mempengaruhi laju IHSG pada Kamis pekan ini. Sejumlah rilis kinerja emiten di kuartal I 2015 mulai dari PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, dan PT Semen Indonesia Tbk menunjukkan kurang sesuai harapan.

"Kinerja emiten yang dipublikasikan sejak kemarin hingga hari ini terlihat masih menunjukkan kinerja tidak bagus. Hanya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk saja yang bagus," ujar Satrio saat dihubungi Liputan6.com.

Meski demikian, Satrio mengatakan, tekanan terhadap IHSG mulai mereda. Hal itu seiring tekanan dari sentimen laporan keuangan diperkirakan tidak besar. "Saat ini memang belum ada sentimen positif. Namun selama support 5.000 masih terjaga maka indeks saham tidak terlalu buruk. IHSG bisa berpeluang menghijau," kata Satrio.

Selain sentimen laporan keuangan, Satrio menuturkan, laju bursa saham Asia juga kurang bagus. Sementara itu, Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto menilai, laju IHSG cenderung mendatar. "Jelang libur, IHSG mendatar," kata David. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.