Sukses

Menteri Agraria: Kenaikan Harga Tanah di Tangsel Tak Masuk Akal

Menteri Agraria, Ferry Baldan menyebutkan, Tangerang Selatan juga berperan aktif sebagai penyumbang PBB tertinggi di Jabodetabek.

Liputan6.com, Banten - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Ferry Mursyidan Baldan terkejut dengan harga tanah yang mahal di kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. Bahkan ia menyebut kota Tangerang Selatan sebagai "bayi ajaib" Indonesia.

"Luar biasa. Saya lihat dalam data, harga tanah di Tangerang Selatan sudah melejit. Tidak masuk akal. Saya sampai mengecek sendiri, siapa pemilik tanah di Tangsel ini," ujar Ferry, pada saat menghadiri acara penyerahan sertifikat hak untuk tanah gratis kepada ratusan warga tak mampu dan pelaku UKM di Pondok Cabe, Kecamatan Pamulang, kota Tangsel pada Kamis (30/4/2015).

Melihat kondisi itu, Ferry pun menyebut Tangsel sebagai 'Bayi Ajaib'nya Indonesia.  Dia mengatakan, Tangsel sudah memiliki angka Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) lebih tinggi dibanding daerah tetangganya, Depok. Padahal Tangsel baru akan merayakan hari ulang tahun ketujuh pada November.

"APBDnya sudah dua kali lipat dari Depok. Ajaib sekali, potensinya memang sangat besar di wilayah ini," kata Ferry.

Ferry pun menyebutkan, Tangsel berperan aktif sebagai penyumbang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tertinggi di Jabodetabek. Sebab bila dihitung pada 2014, sepertiga pendapatan dari PBB se-Indonesia, dihasilkan dari Jabodetabek. Ferry tak heran, jika banyak investor yang bilang kalau Tangerang Selatan termasuk wilayah yang diperhitungkan untuk menanam dan memutar modalnya.

Meski begitu, Ferry pun mengingatkan pemerintah setempat agar tidak larut dalam dinamika pesatnya harga tanah sehingga mengikis hak kepemilikan tanah untuk warga dengan ekonomi lemah.

"Saya berharap, pemerintah setempat tetap mengingat masyarakat kelas menengah ke bawah. Jangan sampai mereka terkikis dengan dinamika harga tanah. Pemerintah harus tetap berusaha adil di antara keduanya," ujar Ferry. (Naomi Trisna/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.