Sukses

Awal Pekan, Laju IHSG Tergantung Data Ekonomi RI

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.015-5.285 pada perdagangan saham Senin pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada awal pekan asal didukung rilis data ekonomi makro positif.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan, level support IHSG sekarang berada di level 5.015 dengan target resistance di level 5.285.

"Pergerakan IHSG akan diwarnai oleh rilis data ekonomi di awal bulan pasca libur panjang. Rilis data ekonomi disinyalir masih akan cukup stabil sehingga bisa memberikan sentimen positif untuk perkembangan IHSG," ujar William dalam ulasannya, Senin (4/5/2015).

Ia menambahkan, momen koreksi yang terjadi tergolong momen cukup langka bagi investor dengan waktu jangka panjang. Ini jadi peluang bagi pelaku pasar untuk mengakumulasi saham dengan cermat.

Sementara itu, Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, meski penurunan indeks saham terbatas dengan ada volume beli IHSG masih dibayangi tren pelemahan.

Utang gap di 5.069-5.076 dan 5.113-5.125 yang telah lunas dan posisi IHSG yang kembali pada periode pertengahan Desember pada dasarnya menawarkan posisi menarik.

"Harapan kami volume beli bisa lebih meningkat. Namun demikian, tetap cermati dan waspadai masih adanya potensi pelemahan lanjutan pada IHSG," tutur Reza.

Reza memperkirakan, IHSG akan di rentang support 4.995-5.000 dan resistance 5.105-5.150 pada perdagangan saham Senin pekan ini.

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, IHSG akan bergerak variatif di kisaran 5.060-5.121. Sejumlah sentimen yang pengaruhi IHSG antara lain dari Amerika Serikat (AS) akan merilis data markit manufacturing PMI Finanl yang diperkirakan ke level 54,2 dari sebelumnya 51,5. Dari Eropa juga akan merilis data markit manufacturing PMI Final yang diperkirakan ke level 51,9 dari sebelumnya 52,2.

"Dari dalam negeri akan rilis data inflasi April yang diperkirakan naik 0,11 persen ke level 0,28 persen MoM," tulis riset PT Sinarmas Sekuritas.

Sedangkan Analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee mengatakan, IHSG berpeluang konsolidasi menguat di jangka pendek. Pelaku pasar diharapkan dapat melakukan buy on weakness ketika terjadi pelemahan. "Trading dengan disiplin," kata Hans.

Untuk rekomendasi saham, William memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Sedangkan Reza memilih saham UNVR dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) untuk jadi pertimbangan pelaku pasar saham. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini