Sukses

Ini Manfaatnya Jika RI Kembali Jadi Anggota OPEC

Pemerintah berencana mendaftarkan kembali Indonesia dalam keanggotaan negara pengekspor minyak yang tergabung dalam OPEC.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berencana mendaftarkan kembali Indonesia dalam keanggotaan negara pengekspor minyak yang tergabung dalam Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC). Lalu apa manfaatnya jika Indonesia kembali jadi anggota OPEC?

Ketua Tim Pengendalian Kinerja Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Widyawan Prawira Atmaja mengatakan, manfaat yang didapat jika Indonesia kembali menjadi anggota OPEC adalah mendapat akses data dan perkembangan kondisi perminyakan dunia.

"Bagus, ada banyak manfaatnya. Kita bisa akses data yang mereka punya dan dapat analisa yang mereka buat," kata Widyawan di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (8/5/2015).

Widyawan menambahkan, manfaat lainnya adalah Indonesia bisa mendapat mitra negara penghasil dan memiliki sumber minyak yang melimpah. "Bergaul sama yang punya cadangan minyak banyak. Bergaul saja kalau diundang datang," tuturnya.

Menurut Widyawan, Indonesia masih berpeluang menjadi eksportir minyak, meski saat ini juga menjadi importir. Negara lain yang memiliki produksi minyak sedikit juga ada yang menjadi anggota OPEC.

"Mereka sangat ingin kita ada di situ. Kita masih ekspor minyak meski sudah masuk kategori negara pengimpor. Negara yang produksinya masih kecil tapi jadi anggota OPEC itu banyak, misalnya Ekuador," ungkapnya.

Menteri ESDM Sudirman Said mengungkapkan, tujuan Indonesia menjadi negara OPEC untuk mengikuti perkembangan pasar. Pasalnya, saat ini Indonesia tertinggal informasi pasar minyak dan gas (migas) dunia.

Jika Indonesia menjadi anggota OPEC maka dapat menutup terjadinya praktik spekulan dalam pengadaan minyak untuk Indonesia. Pasalnya, sebagai pembeli akan semakin dekat dengan penjual.

"Itu bagian dari menutup celah karena muncul jarak pembeli dan penjual lebar," tutupnya. ( Pew/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini