Sukses

Harga Minyak Jatuh Akibat Kekhawatiran Pasokan yang Stabil

Minyak mentah jenis Light untuk pengiriman Juni turun 62 sen atau 1 persen ke level US$ 59,88 per barel di New York Mercantile Exchange.

Liputan6.com, New York - Harga minyak melemah pada perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta) karena adanya kekhawatiran dari pelaku pasar bahwa produksi minyak mentah dunia akan stabil.

Mengutip Wall Street Journal, Jumat (15/5/2015), minyak mentah jenis Light untuk pengiriman Juni turun 62 sen atau 1 persen ke level US$ 59,88 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak Brent yang menjadi patokan global juga turun 22 sen atau 0,3 persen ke level US$ 66,59 per barel di ICE Future Europe.

Kepala Riset perusahaan konsultan energi  IAF Advisors, Houston, AS, Kyle Cooper menjelaskan, semula para pelaku pasar memperkirakan bahwa beberapa produsen minyak dunia akan mengurangi produksi mereka untuk mempertahankan harga.

Namun ternyata, beberapa produsen minyak di Amerika Serikat (AS) dalam laporan kuartal terbarunya justru menunjukkan terjadi peningkatan produksi bahkan hingga melampaui target mereka.

Selain itu, Badan Energi Internasional atau The International Energy Agency (IEA) pada Selasa (12/5/2015), mengatakan bahwa produksi minyak dunia mengalami peningkatan didorong oleh para produsen utama seperti Arab Saudi dan Rusia.

"Dengan meningkatkan produksi, para produsen minyak hanya bisa berharap mendapat keuntungan yang lebih besar dari penurunan harga," jelas Cooper.

Ia sendiri berharap bahwa para produsen tersebut mengurangi jumlah sumur yang ditambang namun pada kenyataannya para produsen tersebut terus melakukan penambangan.

Analis Phillip Futures, Daniel Ang mengatakan, keadaan seperti ini membuat para pelaku pasar sedikit kebingungan. Ada kondisi dimana pasar akan bullish namun ada juga keadaan pasar akan bearish. "kedua sisi kelihatannya sama-sama kuat, sehingga sulit untuk memilih sisi yang mana," jelasnya.

Data yang dikeluarkan oleh Departemen Energi Amerika Serikat menunjukkan bahwa stok minyak di AS turun 2,2 juta barel pada pekan lalu. Hal tersebut mendukung kenaikan harga minyak. Namun ternyata pada minggu ini data yang keluar kebalikannya, produsen minyak tetap memompa produksi.

Dalam laporan IEA, pasokan minyak mentah global naik 3,2 juta barel per hari pada April 2015 lalu. (Gdn/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini