Sukses

IHSG Berpotensi Bangkit di Awal Pekan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di kisaran 5.172-5.285 pada perdagangan saham Senin pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak bervariasi pada awal pekan ini. Sentimen positif masih minim di bursa saham berdampak ke IHSG.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan, saat ini pelaku pasar mulai mencoba untuk mengakumulasi saham. Hal itu mendorong tekanan mulai mulai berkurang. Menurut William, ada potensi IHSG mulai bergerak naik dengan target resistance di level 5.285 dan support di level 5.172.

"Hari ini IHSG berpotensi mengalami technical rebound (menguat secara teknikal)," kata William dalam ulasannya, Senin (18/5/2015).

Sementara itu, Analis PT MNC Securities, Reza Nugraha mengatakan, secara teknikal, IHSG masih berpotensi melemah di awal pekan ini. Hal itu seiring sentimen dalam negeri yang negatif masih mendominasi laju IHSG. Hal itu ditambah investor asing masih melakukan aksi jual di pasar saham. Pada perdagangan saham Jumat pekan lalu, investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 160 miliar.

"Sentimen kinerja emiten kurang bagus masih mempengaruhi laju IHSG," kata Reza.

Ia menambahkan, sektor saham perbankan yang selama ini jadi penggerak indeks saham juga masih tertekan. Karena itu, kenaikan harga komoditas diharapkan dapat mendorong sektor saham perkebunan menguat sehingga dapat menahan pelemahan IHSG.

"IHSG akan berada di level support 5.190 dan resistance 5.270 pada perdagangan saham Senin pekan ini," tutur Reza saat dihubungi Liputan6.com.

Sedangkan dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, IHSG bergerak bervariasi di kisaran 5.205-5.235 pada perdagangan saham Senin pekan ini. Ada sejumlah sentimen yang pengaruhi laju IHSG antara lain dari Amerika Serikat (AS) data industrial production Year on Year (YoY) diperkirakan naik ke 2,56 persen dibandingkan sebelumnya di level 2 persen.

Untuk rekomendasi saham, Reza memilih untuk akumulasi saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).
Sedangkan William memilih saham PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), INDF, dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat 15 Mei 2015, IHSG turun 19,03 poin (0,36 persen) ke level 5.227,09. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,47 persen ke level 906,72. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.