Sukses

KKP Ajak Investor Bangun Pabrik Pengolahan Rumput Laut

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan mendorong para investor lokal atau investor asing untuk membuka pabrik untuk rumput laut.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan mendorong para investor dalam negeri atau investor asing untuk membuka pabrik untuk rumput laut di Indonesia.

"Sesuai dengan program hillirisasi industri dan penguatan nilai tambah hasil produk rumput laut, maka kami dari KKP mengimbau agar investor mulai membuka pabrik di Indonesia," ujar Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Saut P Hutagalung dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (20/5/2015).

Menurutnya, saat ini ekspor produk rumput laut baru 30 persen yang diekspor dalam bentuk olahan sedangkan 70 persennya masih dalam bentuk bahan mentah. Sedangkan KKP menargetkan ke depannya ekspor rumput laut minimal 50 persen sudah dalam bentuk olahan sehingga dapat nilai tambah.

"Kami menginginkan ekspor sudah dalam bentuk olahan sehingga ada nilai tambahnya, untuk itu kami akan memfasilitasi investor yang mau membuat pabrik olahan rumput laut di Indonesia," lanjutnya.
 
Sampai dengan saat ini, lanjut Saut, pasar seperti Eropa maupun Amerika sangat besar. Namun sayangnya pasar tersebut banyak diambil oleh China masih yang mengimpor bahan baku dari Indonesia.

"Eropa, Amerika, siap terima produk olahan rumput laut, sayang jika pasar itu disia-siakan. Maka dari itu pentingnya investor dapat menangkap peluang ini untuk dapat membangun pabrik di Indonesia," jelasnya.
 
Selain itu, dia juga menjadi bahwa ketersediaan bahan baku rumput laut bisa terpenuhi dari dalam negeri jika ada investor yang mau membangun pabrik di Indonesia. Hal tersebut karena bahan baku ini bukan hanya bisa dihasilkan dari petani, juga bisa dihasilkan dari UKM-UKM di Indonesia dalam bentuk setengah jadi sehingga membantu UKM rumput laut dalam memasarkan produknya.

"Kami menginginkan semua diuntungkan baik petani, UKM rumput laut, maupun perusahaan jika ingin membangun pabrik di sini," kata dia.
 
Menurutnya, jika pabrik pengolahan rumput laut ini banyak berdiri di Indonesia, dengan sendirinya bahan baku yang biasanya diekspor, akan diserap untuk pabrik dalam negeri.

"Selama ini China yang paling banyak menyerap bahan baku rumput laut kita, makanya kami dorong agar China mau bangun pabrik di Indonesia. Tapi tidak menutup kemungkinan investor lain baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang mau bangun pabrik di sini," tandasnya. (Dny/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.