Sukses

Bank Sentral Hapus Dolar Zimbabwe

Gubernur bank sentral Zimbabwe, John Mangudya menuturkan, warga dapat menukarkan dolar Zimbabwe mulai 15 Juni 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Bank sentral Zimbabwe akan menarik mata uang dolar Zimbabwe dari peredaran, dan menggantikannya dengan dolar Amerika Serikat (AS).

Dalam sebuah pernyataan, bank sentral menawarkan kepada masyarakat Zimbabwe untuk menukarkan setiap 175 quadtriliun (175.000.000.000.000.000) atau sekitar 175.000 triliun dolar Zimbabwe dengan US$ 5.

Zimbabwe telah menggunakan mata uang asing seperti dolar Amerika Serikat (AS) dan rand Afrika Selatan sejak 2009. Langkah ini dilakukan setelah inflasi pernah melonjak 500 miliar persen.

Ekonomi Zimbabwe hancur setelah pemerintah Robert Mugabe menghentikan operasional peternakan dan perkebunan milik kaum kulit putih, memangkas ekspor tembakau dan tanaman lainnya pada 2000.

Pada puncak krisis ekonomi di negara itu, masyarakat Zimbabwe harus membawa kantong plastik dengan uang kertas untuk membeli kebutuhan pokok. Harga pun naik setidaknya dua kali dalam sehari.

Kini ekonomi negara itu mulai pulih dengan kebijakan yang diterapkan pemerintah koalisi. Apalagi dengan pengakuan mata uang asing sebagai alat pembayaran sah membantu menjinakkan inflasi. Berdasarkan laporan pemerintah, harga konsumen turun 2,7 persen pada April.

Gubernur Bank Sentral John Mangudya menuturkan, masyarakat dapat menukarkan dolar Zimbabwe antara 15 Juni dan 30 September di bank komersial dan pos. Mangudya menuturkan, langkah ini memang sudah lama tertunda.

"Mulai Senin, pihak yang memegang rekening dolar Zimbabwe sebelum Maret 2009 dapat menukarkannya ke dolar AS di bank," kata Mangudya seperti dikutip dari laman Guardian, Sabtu (13/6/2015).

Bagi masyarakat yang memiliki rekening dengan saldo 175 quadtriliun dolar Zimbabwe akan dibayar US$ 5. Sedangkan mereka yang punya rekening di atas 175 quadtriliun dolar Zimbabwe dapat menukarkannya ke dolar AS dengan kurs 35 quadtriliun dolar Zimbabwe. Kurs 35 quadtriliun dolar Zimbabwe sama dengan US$ 1.

Masyarakat Zimbabwe memiliki waktu hingga September untuk menyerahkan uang kertas lama mereka. Sedangkan sejumlah pihak menjualnya sebagai suvenir kepada wisatawan. Adapun nilai uang tertinggi dan terakhir yang dicetak oleh bank senilai 100 quadtriliun pada 2008. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini