Sukses

Bolehkah Menangis Saat Jam Kerja di Kantor?

Menangis sebenarnya dapat juga berdampak baik pada kesehatan karena mampu mengurangi beban pikiran. Jadi bolehkah menangis di kantor?

Liputan6.com, New York - Pada umumnya, Anda disarankan untuk tidak pernah menangis di tempat kerja kecuali memang ada hal yang sangat menyedihkan dan rekan lain juga akan meneteskan air mata. Jika kondisinya sedemikian menyedihkan, maka tak apa Anda menangis saat sedang berada di kantor.

Melansir laman CNN Money, Kamis (18/6/2015), menangis di kantor dapat memicu asumsi Anda sosok yang lemah, bagi pria. Sementara wanita yang menangis di kantor akan dipandang sebagai sosok yang terlalu emosional.

Tapi kini ada pemikiran baru yang kian merebak kalau menangis merupakan hal yang manusiawi terjadi termasuk pada para pegawai di tengah pekerjaannya di kantor. Itulah yang kini tengah diterapkan banyak bos perusahaan papan atas di Amerika Serikat.

Di satu sisi, banyak atasan yang ingin karyawannya bekerja dengan antusias. Tapi para karyawan juga berharap para atasan untuk mengecek kembali emosinya saat mendorong atau memotivasi para karyawan.

Dalam beberapa penelitian, air mata bahkan merupakan salah satu indikator seseorang telah bekerja dengan sekuat tenaga pada pekerjaannya.

"Orang yang tak rajin bekerja tak akan pernah menangis di kantor. Seseorang yang sebenarnya tak produktif," kata psikolog Liane Davey.

Davey juga menceritakan kisah seorang pejabat eksekutif di perusahaan teknologi yang menangis frustasi di hadapan CEO dan para kerabatnya. Seluruh perhatian akhirnya menyoroti divisi kecil dari perusahaan itu, meskipun divisi itu dijalankan pejabat yang frustrasi karena rendahnya pengakuan dari perusahaan.

Dia dan tim mengaku sangat sulit mengerjakan berbagai tugas karena tak ada satupun yang mencurahkan perasaannya. CEO dan tim eksekutif mendengarkan pesannya dan berterima kasih atas tangisannya tersebut. Air mata tentu saja bagian yang sangat manusiawi.

Sebagai pejabat HRD, Shapiro mengaku telah memecat banyak orang yang dulu direkrutnya. Dia selalu menangis saat melakukannya.

"Tapi akhirnya semua kondisi menjadi baik karena mereka tahu saya sebenarnya peduli," kisah Shapiro.

Selain itu, menangis juga membuat Anda semakin sehat karena berfungsi mengurangi beban pikiran. (Sis/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.