Sukses

Papua Masih Defisit Pasokan Listrik 220 Mw

Pembangunan kelistrikan di Papua dan Papua Barat masih terus digenjot untuk dapat menerangi seluruh tanah Papua sebesar 220 Mw.

Liputan6.com, Jayapura - PLN Papua dan Papua Barat terus berupaya mencukupi kebutuhan listrik bagi warga setempat. Saat ini, cadangan listrik di Bumi Cenderawasih hanya mencapai 1 mega watt (Mw). Alhasil, di saat ada salah satu pembangkit rusak, terpaksa dilakukan pemadaman listrik.

Untuk menyiasati hal itu, PLN mmebangun dua pembangkit listrik yakni Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Holtekam yang terletak di Kota Jayapura dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Genyem di Kabupaten Jayapura, dengan kapasitas masing-masing 2x20 Mw.

Sayang pengoperasian pembangkit tersebut mengalami kendala. “Dua pembangkit itu sudah lima tahun terakhir dibangunnya, namun sampai saat ini belum dapat beroperasi, salah satunya dikarenakan masih terkendala masalah hak ulayat tanah,” ujar General manajer PLN wilayah Papua dan Papua Barat, Robert Sitorus seperti dikutip Sabtu (20/6/2015).

Pembangunan kelistrikan di Papua dan Papua Barat masih terus digenjot untuk dapat menerangi seluruh tanah Papua yang mengalami defisit 220 Mw, yang masuk program pembangunan pembangkit 35 ribu Mw di seluruh Indonesia.  “Kami targetkan 2018, kebutuhan listrik di Papua terpenuhi,” ucap Robert.  

Sementara itu, menjelang kemerdekaan RI Agustus mendatang, enam kampung di daerah perbatasan Papua dan Papua Nugini rencananya akan mulai mendapatkan penerangan listrik. Keenam kampung tersebut adalah Arso Timur, Distrik Senggi-Kabupaten Keerom, kemudian di Sota, Mindiptana, Kombut, Inyandid dan Waropko yang terletak di Kabupaten Merauke.

Nantinya, kapasitas listrik keenam kampung itu berdaya 2x100 Kw berbahan bakar solar. Program penerangan di perbatasan, sesuai dengan program pemerintah pusat dalam menerangi sejumlah wilayah di perbatasan.

“Sebelum 17 Agustus, seluruh pembangkit sudah harus beroperasi karena selama ini kawasan tersebut belum menikmati aliran listrik,” jelasnya. (Katharina/Nrm)  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini