Sukses

Kondisi Utang RI Berbeda dengan Yunani

Level defisit anggaran di APBN rata-rata di level 2 persen atau 1,9 persen pada 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi ekonomi Indonesia dan Yunani memang jauh berbeda. Hal ini tercermin dari rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) kedua negara karena level defisit anggaran yang harus ditutupi dengan utang.

Direktur Jenderal Pengelolaan, Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Robert Pakpahan mengungkapkan posisi utang pemerintah pusat hingga Mei 2015 menembus Rp 2.843 triliun. Terdiri dari Rp 2.151 triliun dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN) dan pinjaman senilai Rp 691 triliun.

"Kalau dibagi jumlah PDB Indonesia yang mencapai Rp 11 ribu triliun, berarti sekira 25 persen rasio utangnya terhadap PDB atau pendapatan negara. Rasio itu masih aman dan teratur," ujar dia usai Konferensi Pers di Jakarta, Kamis (9/7/2015).

Kata Robert, level defisit anggaran di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia rata-rata di level 2 persen atau 1,9 persen di tahun ini. "Jadi sepanjang defisit di bawah 3 persen masih aman. Sudah pasti pertumbuhan PDB lebih tinggi ketimbang utang," ujar Robert.

Sementara rasio utang pemerintah Yunani, dia menjelaskan menembus 170 persen terhadap PDB karena Negeri Para Dewa ini mencatatkan defisit anggaran yang sangat tinggi. "Kalau utang melampaui PDB-nya ya berat," ujar Robert.

Dengan kata lain, Robert mengatakan kunci menjaga rasio utang terhadap PDB adalah menjaga defisit anggaran agar tidak melebar atau sesuai batas aman.

"Dan utang harus digunakan untuk membangun pertumbuhan ekonomi supaya menciptakan PDB baru yang bisa menambah penghasilan negara," terang dia.  (Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini