Sukses

5 Kesalahan Terbesar yang Dilakukan Para Freelancer

Sistem kerja lepas atau freelance membuat mereka tidak terikat ruang dan waktu seperti karyawan perusahaan pada umumnya.

Liputan6.com, Jakarta - Lapangan kerja saat ini semakin membuka pintu untuk para pekerja lepas dan konsultan independen. Para profesional dalam berbagai bidang mencari cara mendapatkan uang dengan keahlian mereka dari banyak perusahaan.

Sistem kerja lepas atau freelance membuat mereka tidak terikat ruang dan waktu seperti karyawan perusahaan pada umumnya. Sebagai seorang pekerja lepas atau freelancer pemula, Anda mungkin tidak terlalu mengenal pasar tenaga kerja ini.

Tidak jarang Anda membuat kesalahan yang akhirnya menghilangkan kesempatan mendapat uang lebih banyak. Berikut lima hal yang sebaiknya para freelancer hindari, seperti ditulis BusinessNewsDaily.com, Kamis (16/7/2015):

1. Salah menentukan tarif

Anda bisa salah memberikan tarif, terlalu murah atau mahal. Para freelancer menemukan tantangan dalam hal ini untuk menyeimbangkan kebutuhan uang dengan standar pasar.

"Kenali nilai Anda," kata Stepahine Sachs, direktur Astrsk PR. "Sangat menggoda untuk memberi diskon atau menurunkan tarif. Namun, pastikan Anda mengerti konsisi pasar dan apa yang membuat keahlian Anda lebih penting dari yang lainnya."

Freelancer juga sebaiknya tidak mengenakan tarif terlalu tinggi. Perusahaan hanya mau membayar mahal kalau memang orang tersebut layak mendapatkannya. Cara terbaik menentukan tarif adalah dengan melakukan riset pasar soal jasa yang Anda berikan.

2. Mengambil pekerjaan lebih banyak dari yang dapat Anda tangani

Mudah memang mengatakan "ya" untuk semua tawaran pekerjaan. Tapi sangat penting untuk mengenal batas dan strategi menolak proyek. Keduanya bisa memastikan Anda benar-benar dapat mengelola beban kerja.

"Begitu tahu pekerjaan Anda bagus, pemberi kerja cenderung memberi lebih banyak proyek dan merujuk Anda ke teman-temannya," kata direktur regional Freelancer.com, Nik Badminton.

Namun, menurut Badminton, lebih baik melakukan dua lembar kerja pada standar tinggi daripada empat lembar pekerjaan dengan standar rata-rata.

3. Tergesa-gesa menyelesaikan proyek untuk memenuhi tengat waktu

Beberapa freelancer yang mengambil terlalu banyak pekerjaan cenderung terburu-buru menyelesaikan proyek-proyeknya. Mereka melakukannya supaya tidak kehilangan kesempatan mendapatkan uang dan klien.

"Ingatlah bahwa apapun yang Anda lakukan bakal menjadi warisan dan dilihat sebagai bagian portofolio Anda,' ujar Badminton. "Tetap fokus pada kualitas, berkomunikasi, dan berpikir terbuka."

4. Tidak bertindak kalau bekerja freelance adalah suatu bisnis

Tidak masalah seberapa banyak pekerjaan yang diambil, Anda secara teknis adalah wiraswasta. Jika ingin dianggap serius, jangan menjadi freelancer hanya sebagai hobi.

Sangat penting untuk menyusun kontrak resmi untuk melindungi Anda jika ada perbedaan pendapat dengan klien selama proyek. Kontraknya tidak perlu berbelit-belit. Cukup menyertakan ruang lingkup proyek, tengat waktu, bagaimana dan kapan pembayaran dilakukan, dan apa yang menandai proyek tersebut selesai.

5. Mengandalkan satu klien untuk jangka panjang

Ini ibarat perusahaan berhenti mencari konsumen baru dan hanya mengandalkan basis pelanggan yang ada. Bisnis akan mengering dan ini berlaku untuk pekerjaan lepas Anda.

"Jangan berhenti berbicara kepada calon majikan baru atau mencari pekerjaan baru," kata Badminton. "Bahkan jika sibuk, luangkan waktu membangun hubungan dan mendengar apa yang orang butuhkan."

Jangan bergantung pada satu klien saja. Seperti portofolio investasi, pekerjaan ini perlu keseimbangan risiko. (Elsa A/Ahm)

Reporter: Elsa Analet

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini