Sukses

Bisnis Penjualan Tiket Pesawat Lesu pada 2015

Wakil Sekjen Astindo, Pauline Suharno mengatakan permintan tiket pesawat turun sekitar 30 persen lantaran ekonomi melambat.

Liputan6.com, Jakarta - Bisnis penjualan tiket pesawat terbang lesu pada 2015 jika dibandingkan tahun sebelumnya. Salah satu pemicunya yaitu penurunan penjualan tiket pesawat.

Wakil Sekjen Asosiasi Perusahaan Penjualan Tiket (Astindo), Pauline Suharno mengatakan penjualan tiket pesawat ini turun salah satunya disebabkan oleh nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat.

"Dibanding tahun lalu menurun karena. Tahun lalu ada pemilihan Presiden dan caleg fokus ke kampanye. Tetapi kalau tahun ini menurun karena kurs dolar naik," ujar Pauline saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, seperti ditulis Sabtu (18/7/2015).

Selain masalah kurs dolar, hal lain yang menyebabkan perkembangan bisnis ini tidak sebagus tahun lalu karena pertumbuhan ekonomi yang masih melambat serta waktu liburan sekolah yang berbarengan dengan libur Lebaran sehingga frekuensi masyarakat untuk berwisata lebih sedikit.

"Juga liburan menjadi satu antara libur sekolah dan libur lebaran. Ekonomi juga lagi slow down. Dan banyak industri yang masih adaptasi dengan penggunaan rupiah pada 1 Juli ini," kata dia.

Menurut Pauline, pada semester I tahun ini, diperkirakan terjadi penurunan permintaan akan tiket pesawat sekitar 30 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

"Penjualan dan omzet dari Januari turun. Kalau omzet kami belum hitung berapa penurunannya, tetapi dari sisi demand-nya turun sekitar 30 persen," lanjutnya.

Namun pada semester II tahun ini, Pauline berharap ada perbaikan ekonomi yang siginifikan. Dengan demikian diharapkan permintaan akan tiket pesawat juga meningkat.

"Sisa tahun mungkin akan lebih baik tapi tetap tidak akan bagus seperti tahun lalu. Orang harus adaptasi dulu dengan kondisi ekonomi seperti sekarang, dengan daya beli yang menurun, naiknya TDL (tarif dasar listrik), pajak dan upah. Pengusaha konsen pada hal-hal ini. Tapi semester II biasanya lebih dari semester II," kata Pauline. (Dny/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini