Sukses

Pelemahan Rupiah Karena Banyak Transaksi Pakai Dolar AS di RI

Perusahaan yang masih menggunakan dolar AS dalam bertransaksi diantaranya di sektor properti dan bahan baku kimia.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah hingga saat ini masih bergerak di kisaran 13.500 per dolar AS. Ini menjadi pelemahan rupiah terendah sejak 17 tahun belakangan. Salah satu penyebab pelemahan rupiah tersebut adalah masih banyaknya transaksi di dalam negeri yang menggunakan dolar AS. 

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara menjelaskan, bank sentral terus mensosialisasikan aturan Bank Indonesia (PBI) yang mewajibkan seluruh transaksi di Indonesia menggunakan rupiah. 

"Indonesia ini adalah negara yang unik, kita pengusaha di Indonesia sudah 30 tahun hingga 40 tahun melakukan transaksi jual beli di dalam negeri antar korporasi pakai dolar AS," kata Mirza, di kompleks Bank Indonesia, Jumat (7/8/2015).

Dijabarkan Mirza, perusahaan-perusahaan yang masih menggunakan dolar AS dalam bertransaksi diantaranya di sektor properti, bahan baku kimia dan beberapa perusahaan jasa lainnya.

Menurut Mirza, apa yang terjadi di Indonesia ini tidak terjadi di negara lain. "Di negeri lain tidak ada yang seperti itu, Singapura ya pakai dolar Singapura, India ya pakai Rupee, Thailand ya pakai Bath," tegas Mirza.

Untuk mengikuti apa yang sudah dilakukan oleh beberapa negara tersebut tidaklah mudah. Untuk mengubah budaya para pebisnis tersebut paling tidak diperlukan waktu mencapai 30 tahun hingga 40 tahun ke depan.

Mirza mengungkapkan apa yang dilakukan di Indonesia saat ini adalah masih dalam tahapan transisi agas bisa seperti negara yang telah disebutkan.

"Pasti pengusaha yang protes banyak kalau langsung sekejap, pengusaha agak bingung, makanya kami jelaskan seperti negara lain, kalau negara lain bisa transaksi dalam negeri pakai mata uangnya, kita harus transaksi pake rupiah, jadi di dalam masa transisi," tutup Mirza.

Untuk diketahui, menurut data Bloomberg, jumat (7/8/2015) pukul 10.20 WIB, rupiah diperdagangkan pada level 13.534 per dolar AS. Pada perdagangan sebelumnya, rupiah ditutup di level 13,529 per dolar AS. Sedangkan pada pembukaan hari ini, rupiah berada di level 13.535 per dolar AS. Sepanjang pagi hingga siang ini, rupiah berada di kisaran 13.510 per dolar AS hingga 13.548 per dolar AS.

Sementara kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 7 poin menjadi 15.536 per dolar AS dari 13.529 per dolar AS pada perdagangan kemarin.

(Yas/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.