Sukses

3 Tanda Pasangan Sembunyikan Uang dari Anda

Satu dari lima pasangan melakukan perselingkuhan keuangan.

Liputan6.com, New York - Sebuah survei di Amerika Serikat menunjukkan satu dari lima pasangan melakukan perselingkuhan keuangan. Hal ini terlihat sederhana, tapi bisa membawa hubungan yang renggang antara Anda dan pasangan.

Mungkin Anda tidak menyadari telah melakukan hal ini. Tapi pernahkan Anda tidak mengatakan ke pasangan kalau siang tadi baru saja pijat di salon atau makan enak di restoran mahal?

Anda sudah pasti tidak berencana untuk menipu pasangan. Hal ini biasa terjadi. Bukan berarti pula Anda menggadaikan rumah bersama, lalu berutang besar-besaran. Tapi kejadian ini bisa saja terjadi berulang-ulang dan berakitab buruk untuk hubungan Anda dengan pasangan.

"Suatu hubungan seharusnya dilandasi oleh keterikatan," kata psikolog Maggie Baker, seperti ditulis Money.com, Selasa (18/8/2015). "Kalau Anda berselingkuh secara keuangan, maka Anda bergerak menjauh dari pasangan dan menuju ke orang lain."

Kalau Anda merasa tindakan mengeluarkan uang secara sembunyi dari pasangan adalah hal wajar, maka 3 hal berikut patut diwaspadai:

1. Membuat tabungan rahasia

Dalam pernikahan kalau ada satu orang yang lebih suka menabung, sementara yang lain berbelanja, tentu hanya membuat stres. Tapi Anda salah kalau membuat tabungan rahasia hanya supaya menghindari pasangan menggunakan uang tersebut untuk berbelanja.

Ketika pasangan memiliki kesepakatan bagaimana uang dibelanjakan dan sala satu melanggar janji, maka hubungan itu menjadi korosif dan menciptakan jarak.

Anda harus melakukan perdamaian soal ini. Bicarakan dengan pasangan supaya mendapat titik temu soal keuangan bersama. Kalau perlu libatkan seorang profesional atau konsultan keuangan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengeluaran Rahasia

2. Membuat pengeluaran rahasia

Kesibukan sehari-hari membuat hal seperti ini terlihat lumrah. Bisa dimengerti kalau Anda tidak mendiskusikan setiap detail pengeluaran yang terjadi dalam rumah tangga.

Ambil contoh kasus Meghan Harris, seorang desainer grafis berusia 51 tahun di AS. Dia dan suaminya memiliki perbedaan sikap soal uang. Suaminya tumbuh di keluarga yang memiliki masalah keuangan berat sehingga dia sangat sensitif soal ini.

Sekitar lima tahun lalu, anak mereka harus belajar di sekolah khusus. Karena Harris bergaji lebih besar maka dia membayar sekitar US$ 3 ribu per bulan untuk sekolah itu.

Suaminya tahu ada rekening untuk alokasi uang sekolah anak mereka tapi tidak pernah melihat nominalnya. Harris berasumsi jika suaminya melihat angka US$ 3 ribu untuk biaya pendidikan pasti akan bereaksi buruk.

Tapi akibatnya, upaya melindungi suami ini justru berbalik arah. Suaminya jadi sering menghamburkan uang. Ketika Harris memintanya beralih untuk membiayai sekolah, suaminya mengeluh agar anak mereka tidak perlu sekolah mahal.

Solusi untuk hal ini hanya satu, melakukan analisis biaya dan manfaat. Kedua pihak harus menimbang bagaimana pengeluaran dan pemasukan mereka menjadi realistis dengan pilihan yang paling mungkin.

3. Memakai uang sebagai senjata rahasia


Ketika Rebecca Phllips, 54 tahun, menikah, ia memiliki pendapatan empat kali lebih banyak dari suaminya. Awalnya, disparitas pendapatan ini tidak menjadi masalah. Sampai Phllips mulai memakai pakaian mahal dan suaminya marah karena dianggap menghamburkan uang.

Tapi Phllips terus membeli dengan pikiran uang itu berasal dari jerih payahnya. Terkadang barang belanjaan tersebut ia sembunyikan di belakang lemari untuk menghindari pertengkaran.

Sementara itu, sang suami terus memakai dana dari rekening bersama untuk keperluan bisnis dan hobinya, tanpa mendiskusikan terlebih dulu dengan Phllips. Akhirnya pernikahan ini berujung pada perceraian. Tepat sebelum resmi bercerai, Phillips mulai menabung di rekening terpisah dari suami.

Hubungan seperti ini tentu salah. Phllips dan suaminya mengatasi masalah dengan saling balas dendam. Sang suami menganggap Phllips terlalu banyak bekerja dan kurang memberi kasih sayang, sehingga ia mencari perhatian dengan mengambil uang dari rekning bersama. Phillips pun salah karena tidak berusaha menyelesaikan masalah tapi menghindarinya dengan berbelanja. (Elsa/Ndw)

Reporter: Elsa Analet

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.