Sukses

Grup Artha Graha Bangun Pabrik Baja Pertama Akhir 2016

Proses pembangunan pabrik ini ditargetkan selesai dalam dalam 1,5 tahun.

Liputan6.com, Jakarta - PT Artha Metal Sinergi (AMS) yang merupakan anak usaha dari Artha Graha Network akan membangun pabrik baja pertamanya di Indonesia. Dalam pembangunan pabrik ini, AMS akan mengandeng perusahaan asing.

CEO AMS Felix Effendi mengatakan penandatanganan kerjasama dalam bentuk join venture antara AMS dengan rekan asingnya akan dilakukan pada awal September ini. Namun, dia masih enggan menyebutkan perusahaan yang akan menjadi mitranya tersebut.

"Bentuknya JV (joint venture). Investasi miliaran dolar Amerika Serikat," ujarnya di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (25/8/2015).

Menurut Felix, industri baja yang akan dibangun ini merupakan industri yang terintegrasi mulai dari hulu hingga hilir. Untuk tahap awal, produk yang dihasilkan yaitu baja konstruksi.

"Ini rencana untuk jadi major player di Indonesia untuk bangun pabrik baja yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Tahap awal akan mulai dari hilir dulu," lanjut dia.

Dia mengungkapkan, kebutuhan akan produk baja yang sangat besar di Indonesia menjadi alasan yang kuat bagi AMS untuk membangun pabrik. Terlebih lagi saat ini pemerintah juga tengah menggenjot proyek pembangunan infrastruktur sehingga membutuhkan pasokan baja dalam jumlah besar.

"Pangsa pasarnya untuk domestik karena kebutuhan Indonesia sangat besar. Kebutuhan baja kita meningkat lebih dari dua digit tiap tahun. Sedangkan selama ini kebutuhan baja masih bergantung pada baja impor dari China. Jadi kita bangun di sini untuk kebutuhan di Indonesia," jelasnya.

Pemancangan tiang pertama (groundbreaking) pabrik ini rencananya baru akan dilaksanakan pada akhir 2016. Untuk tahap awal, proses pembangunan pabrik ini ditargetkan selesai dalam dalam 1,5 tahun.

"Untuk secara keseluruhan akan selesai dalam kurun waktu 5 tahun-7 tahun. Kalau fase awal pembangunan 1,5 tahun. Lokasinya di Jawa. Pabrik ini menggunakan teknologi terbaru, sehingga diharapkan bisa efisien, kita lihat dalam long term dan kita pilih tekno yang mutakhir, makanya investasinya besar," tandas dia. (Dny/Ndw)

Grup Artha Graha Bangun Pabrik Baja Pertama Akhir 2016

PT Artha Metal Sinergi (AMS) yang merupakan anak usaha dari Artha Graha Network akan membangun pabrik baja pertamanya di Indonesia. Dalam pembangunan pabrik ini, AMS akan mengandeng perusahaan partner asing.

CEO AMS Felix Effendi mengatakan penandatanganan kerjasama dlaam bentuk join venture antara AMS dengan partner asingnya akan dilakukan pada awal September ini. Namun, dia masih enggan menyebutkan perusahaan yang akan menjadi partnernya tersebut.

"Bentuknya JV (join venture). Investasi miliaran dolar Amerika Serikat," ujarnya di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (25/8/2015).

Menurut Felix, industri baja yang akan dibangun ini merupakan industri yang terintegrasi mulai dari hulu hingga hilir. Untuk tahap awal, produk yang dihasilkan yaitu baja konstruksi.
"Ini rencana untuk jadi major player di Indonesia untuk bangun pabrik baja yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Tahap awal akan mulai dari hilir dulu," lanjut dia.

Dia mengungkapkan, kebutuhan akan produk baja yang sangat besar di Indonesia menjadi alasan yang kuat bagi AMS untuk membangun pabrik. Terlebih lagi saat ini pemerintah juga tengah menggenjot proyek pembangunan infrastruktur sehingga membutuhkan pasokan baja dalam jumlah besar.

"Pangsa pasarnya untuk domestik karena kebutuhan Indonesia sangat besar. Kebutuhan baja kita meningkat lebih dari 2 digit tiap tahun. Sedangkan selama ini kebutuhan baja masih bergantung pada baja impor dari China. Jadi kita bangun di sini untuk kebutuhan di Indonesia," jelasnya.

Pemancangan tiang pertama (groundbreaking) pabrik ini rencananya baru akan dilaksanakan pada akhir 2016. Untuk tahap awal, proses pembangunan pabrik ini ditargetkan selesai dalam dalam 1,5 tahun.

"Untuk secara keseluruhan akan selesai dalam kurun waktu 5 tahun-7 tahun. Kalau fase awal pembangunan 1,5 tahun. Lokasinya di Jawa. Pabrik ini menggunakan teknologi terbaru, sehingga diharapkan bisa efisien, kita lihat dalam long term dan kita pilih tekno yang mutakhir, makanya investasinya besar," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini