Sukses

Harga Solar Turun Belum Diikuti Tarif Angkutan Umum

Ketua Organda DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan menuturkan, pihaknya belum akan menurunkan tarif angkutan umum.

Liputan6.com, Jakarta - Penurunan harga solar sebesar Rp 200 per liter belum akan diikuti dengan penurunan tarif angkutan umum. Lantaran harga solar turun masih kecil.

Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengatakan, bagi pengusaha angkutan umum, penurunan harga solar sebesar itu hampir sama artinya dengan harga solar yang ditetapkan sebelumnya.

"Rp 200 itu tidak ada artinya dan tidak berpengaruh apa-apa," ujar Shafruhan di Jakarta, Sabtu (10/10/2015).

Terlebih lagi porsi harga bahan bakar minyak (BBM) dalam struktur tarif angkutan kurang dari 20 persen. Sehingga penurunan harga ini dinilai tidak akan berdampak apa-apa.

"Dalam struktur tarif, harga BBM juga memiliki porsinya kecil, bahkan tidak sampai 20 persen. Jadi penurunan harga solar ini tidak akan menurunkan tarif angkutan," jelas Shafruhan.

Shafruhan menyatakan, jika ingin tarif angkutan umum turun, maka penurunan harga BBM setidaknya sebesar Rp 1.000 hingga Rp 1.500 per liter. Itu pun penurunan tarifnya tidak akan terlalu besar.

"Menurut kami penurunan (harga solar) yang signifikan itu misalnya sebesar Rp 1.000 sampai Rp 1.500. Dengan penurunan sebesar itu, kami akan lakukan kajian soal kemungkinan tarif angkutan turun. Tapi itu pun sepertinya hanya sedikit turunnya," tutur dia. (Dny/Ahm)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.