Sukses

Produksi Migas Pertamina Terus Meningkat

Pertamina mencatat pendapatan kuartal ke III 2015 sebesar US$ 10,21 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mencatat produksi minyak dan gas mengalami kenaikan pada kuarta III 2015, dibandingkan dengan periode yang sama pada 2014.

Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengungkapkan, produksi minyak kuartal III 2015 mencapai 282,14 ribu barel per hari (bph) sedangkan kuartal III 2014 221,10 ribu bph.

"Kami mulai dari kinerja. Pertama mengenai rata-rata produksi minyak dari kuartal III 2014 secara keseluruhan tren bagus," kata Syamsu, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (22/10/2015).

Syamsu melanjutkan, untuk produksi gas bumi Pertamina juga mengalami kenaikan, Pada kuartal III 2015 sebesar 1,98 miliar kaki kubik (BCF) per hari, sedangkan pada kuartal III 2014 sebesar 1,54 BCF. "Produksi gas pada kuartal III 2015 1,98 BCF per hari," tutur Syamsu.

Syamsu mengungkapkan, kegiatan eksplorasi 2015 ditargetkan 39 buah sumur, realisasi sampai September 25 sumur. Sedangkan kegiatan eksploitasi ada tambahan sumber daya target 105 juta barel oil pertamina sudah menemukan 93 juta barel.

"Kegiatan seismik 3D bertujuan konfirmasi temuan yang sudah kita laksanakan sebelumnya pengembangan geometri resfoar lebih baik," pungkasnya.

Pendapatan Turun

Namun meskipun produksi naik, Pertamina mencatat pendapatan kuartal ke III 2015 sebesar US$ 10,21 miliar. Pendapatan tersebut mengalami penurunan sebesar 44,63 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama 2014.

"Pendapatan kuartal III 2015 mengalami penurunan dibanding periode yang sama 2014 yang tercatat US$ 18,44 miliar," kata Direktur Keuangan Pertamina, Arif Budiman.

Arif mengungkapkan, laba bersih Pertamina berfluktuasi pada tahun ini. Pada kuartal I 2015 tercatat US$ 0,03 miliar. Lalu untuk periode tiga bulan selanjutnya atau pada kuartal II 2015 melonjak menjadi US$ 0,54 miliar. Namun pada kuartal III 2015 kembali turun jika dibanding kuartal II dan naik jika dibanding dengan kuartal I. Pencapaian laba pada kuartal III 2015 tercatat US$ 0,34 miliar.

Hal yang sama juga terjadi pada EBITDA perserona. Pada kuartal I 2015 di angka US$ 0,94 miliar, kuartal II 2015 tercatat US$ 1,39 miliar dan kuartal III 2015 sebesar 1,23 miliar.

Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto menjelaskan, penurunan pendapatan tersebut disebabkan oleh penurunan harga minyak dunia dan tertekannya mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Sejak awal tahun harga minyak memang terus berada di level rendah jika dibandingkan dengan tahun lalu. Pada pertengahan 2014, harga minyak berada di atas level US$ 100 per barel. Namun di awal tahun ini, harga minyak tertekan ke kisaran US$ 45 per barel.

Sedangkan untuk nilai tukar rupiah terus melemah pada awal tahun hingga akhir Semester III 2015. Di awal tahun rupiah masih ada di kisaran 12.500 per dolar AS. Namun di akhir kuartal III 2015, rupiah telah berada di level 14.600 per dolar AS.

"Harga minyak dunia terus turun diposisi sekitar US$ 50 per barel, perkiraan kami tadinya ICP di US$ 60 per barel, ini kondisi kinerja akan berbeda," jelas Dwi. (Pew/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Pertamina merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bertugas mengelola pertambangan minyak dan gas bumi di Indonesia.

    Pertamina

Video Terkini