Sukses

BEI Bidik 35 Perusahaan Go Public Tahun Depan

Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan 35 emiten bakal mencatatkan sahamnya di BEI pada tahun depan

Liputan6.com, Jakarta Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan 35 emiten bakal mencatatkan sahamnya di bursa pada tahun depan. Target tersebut mempertimbangkan asumsi perekonomian lebih baik dibanding tahun ini.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio menuturkan pada tahun depan inflasi bakal terkendali. Kemudian, suku bunga acuan BI akan dipatok tetap pada kisaran 7,5 persen.

"Kita percaya ada penambahan 35 emiten tahun depan," kata dia usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Rabu (28/10/2015).

Tito mengatakan BEI sendiri gencar melakukan edukasi kepada investor, di antaranya dengan menggelar acara Investor Summit.

"Investor Summit minggu depan tanggal 9-13 ada sudah hampir 80 emiten mau ikut. Tahun kemarin 30," tuturnya.

Perseroan juga akan mempermudah perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI. Salah satunya dengan membuka kantor operasi baru. Jadi, perusahaan tidak akan jauh-jauh mencatatkan sahamnya di Jakarta.

"Perusahaan yang listing, misalnya di Jawa Timur, mungkin awalnya mereka ke Jawa Timur saja. Itu speed listing dan kerja lebih banyak. Dan kami tambah satu divisi di Bursa Efek untuk perusahaan listing ini," tuturnya.

Dia juga menuturkan akan menggelar kampanye besar-besaran untuk menabung saham. Dengan begitu, BEI menargetkan transaksi saham harian mencapai Rp 7 triliun.

"Kami target minimum Rp 7 triliun transaksi per hari. Dan yang terbesar penambahan data center yang baru. Sudah empat tahun meng-upgrade sistemnya. Tadinya 2,5 juta kemampuan feksuensi. Yang baru kami tambah kemampuannya jadi 7,5 juta untuk mengakomodir kenaikan frekuensi yang akan terjadi tahun depan," tuturnya.

Dengan langkah itu, pihaknya menuturkan kapitalisasi pasar di BEI akan semakin besar. Tito memperkirakan kapitalisasi mencapai Rp 6.000 triliun.

"Sebenarnya market cap ekspektasi kami dengan 35 itu harusnya bisa di atas Rp 5.500-6.000 triliun. Sekarang kan Rp 4.800 triliun. Kami ambisius tambah 10-20 persen kenaikan harga dan jumlah emiten," kata dia. (Amd/Ndw)**

 
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • IPO adalah singkatan dari Initial Public Offering.

    IPO

  • Bursa Efek Indonesia atau BEI adalah salah satu tempat yang memperjualbelikan saham, obligasi, dan sebagainya di Indonesia.

    BEI

Video Terkini