RI-Malaysia Ingin Tingkatkan Kesejahteraan Petani Sawit

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menyatakan pemerintah Indonesia dan Malaysia akan meningkatkan kesejahteraan petani kelapa sawit dengan mengedepankan kelesatarian lisngkungan.

Rizal mengatakan, rencanan tersebut masuk dalam rumusan ‎pembentukan Dewan Negara Penghasil Palm Oil (Council Of Palm Oil Production Countries) dengan program yang bernama E+Pop (Ecology, Welfare, Pop Palm Oil Production Country‎).

"Selain harmonisais kita ingin bantu petani kecil Ekologi Plus pro lingungan hidup sutainbility, pro petani kecil," kata Rizal di Jakarta, Jumat (30/10/2015).

Menurut Rizal, dalam program tersebut akan menerbitkan kesepakatan baru yang mengedepankan kesejahteraan petani. Hasil Kesepakatan ini akan dipaparkan ‎dalam Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) yang akan di selenggarakan di Kualalumpur Malaysia.

"Nah kesepakatan di dalam standar baru ini akan direncanakan dibahas pertemuan KTT Asean Kuala Lumpur pertengahan November dan pertemuan APEC di Manila setelah KTT," tuturnya.

Rizal mengungkapkan, untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit Dewan Negara Penghasil CPO akan meningkatkan standar CPO yang diproduksi petani kecil, dengan begitu hasil akan meningkatkan nilai tambah dan hasil produksinya diterima pasar dunia. Pasalnya, saat ini hasil minyak sawit asal Indonesia tidak bisa pasarkan di negara maju.

‎"Naik kelas supaya pro lingkungan hidup dan pendapatan mereka naik. Kita pikirkan bagaimana caranya naikin standarnya. Kalau naikin standar dan yakinkan konsumen terbesar sawit yaitu Tiongkok dan India supaya setuju dengan standar kita, kasarnya 90 persen dari produsen dan konsumen sudah setuju. Lebih mudah bagi kita buat memasarkan sawit dan produk turunan CPO," pungkasnya. (Yas/Ndw)