Sukses

Semen Padang Batasi Kuota Ekspor Hanya 5%

ada sedikit keterlambatan dalam target penjualan Semen Padang akibat gejolak ekonomi dan pelemahan nilai tukar rupiah.

Liputan6.com, Padang - Permintaan semen untuk pembangunan infrastruktur dalam negeri, membuat PT Semen Padang membatasi kuota ekspornya pada kuartal ke empat di tahun ini menjadi 5 persen saja.

"Manajemen memprioritaskan kebutuhan semen domestik yang konsumsinya mengalami peningkatan, menyusul berjalannya pembangunan sejumlah proyek infrastruktur," ujar Direktur Utama Semen Padang, Benny Wendri, Rabu (4/11/2015).

Benny menjelaskan, untuk menjaga kestabilan ia membatasi jatah ekspor. Dengan komposisi, sekitar 5 persen dari produksi. Selebihnya, menurut Benny diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. 


"Dari total produksi sekitar 7,4 juta ton, porsi ekspor hanya dipatok di kisaran 500.000 ton untuk menjaga dan memperluas pasar masa depan di kawasan Asia Selatan, Timur Tengah dan Afrika," lanjut Benny.

Benny mengakui, ada sedikit keterlambatan dalam target akibat gejolak ekonomi dan pelemahan nilai tukar rupiah. Namun, target penjualan Semen Padang tetap bisa terpenuhi di akhir tahun.

“Di beberapa bulan terakhir ini permintaan tinggi sekali. Perkiraan sampai tahun depan masih, karena pembangunan infrastruktur utama ikut membuat permintaan semen untuk perumahan dan lainnya juga naik,” jelasnya.

Konsumsi semen di Sumatera yang merupakan pasar terbesar Semen Padang per September 2015 mengalami kenaikan 6,2 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya, atau dari 1,18 juta ton menjadi 1,25 juta ton.

Dari catatan dan data yang dimiliki oleh Asosiasi Semen Indonesia (ASI) juga mencatatkan pertumbuhan 0,3 persen konsumsi semen di Sumatera sepanjang Januari-September 2015 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, atau dari 8,94 juta ton menjadi 8,97 juta ton.

Peningkatan konsumsi semen hampir merata di seluruh Indonesia, seperti Sulawesi tumbuh 0,9 persen dari 3,20 juta ton menjadi 3,23 juta ton, Nusa Tenggara tumbuh 2,1 persen dari 2,44 juta ton menjadi 2,49 juta ton, dan Maluku Papua tumbuh 5,1 persen dari 888.617 ton menjadi 934.070 ton.

Hanya pasar Jawa yang masih terkoreksi 1,2 persen dari 24,31 juta ton menjadi 24,03 juta ton dan pasar Kalimantan turun 8,8 persen dari 3,19 juta ton menjadi 2,91 juta ton.

Meski begitu, kinerja industri semen diyakini masih akan membaik hingga tahun depan, di mana sebagian besar proyek infrastruktur pemerintah tengah dikerjakan. (Muslim/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini