Sukses

Erupsi Gunung Bikin Target Penumpang Citilink Sulit Tercapai

Akibat erupsi Gunung Rinjani beberapa waktu lalu, ada sekitar 23 penerbangan Citilink yang mengalami gangguan.

Liputan6.com, Jakarta - Rangkaian peristiwa alam seperti erupsi gunung dan kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia sepanjang tahun ini menganggu bisnis penerbangan di dalam negeri. Akibatnya, beberapa penerbangan terpaksa ditundah bahkan sampai dibatalkan.

Hal seperti ini menimpa hampir semua maskapai yang beroperasi di Indonesia, termasuk Citilink. Direktur Komersial Citilink Hans Nugraha mengatakan, peristiwa alam yang terjadi ini sangat menganggu bisnis penerbangan.

"Misalnya yang akibat erupsi Gunung Rinjani kemarin, tapi kan sudah dibuka kembali. Tapi sangat menganggu. Atau seperti asap Kalimantan, itu pasti menganggu," ujarnya di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (6/11/2015). 

Dia mencontohkan, akibat erupsi Gunung Rinjani beberapa waktu lalu, ada sekitar 23 penerbangan Citilink yang mengalami gangguan. Hal serupa juga dirasakan anak usaha Garuda Indonesia ini saat terjadi kabut asap di Kalimantan.

"Dampak ke bisnis ada penurunan penerbangan, tapi tidak terlalu signifikan. Misalnya salam satu hari kemarin ada 23 penerbangan yang akibat Gunung Rinjani itu. Atau asap, tetapi hanya di Jambi dan Pekanbaru yang terganggu," jelasnya.

Akibat gangguan pada penerbangan ini, pendapatan perusahaan pun mengalami penurunan meski pun menurut Hans belum signifikan.

"Terjadi pengurangan (penumpang) dan penurunan pendapatan, tapi tidak terlalu besar. Kalau dibanding tahun lalu (pendapatan) tetap tumbuh karena jumlah penumpang kita meningkat sekitar 30 persen (pada tahun ini)," katanya.

Meski mengalami peningkatan dibanding tahun lalu, namun Hans memperkirakan jumlah penumpang pada tahun ini tidak mencapai target sebesar 11 juta penumpang. Dia berharap, tahun depan peristiwa alam semacam ini tidak kembali terulang sehingga bisnis penerbangan di dalam negeri bisa kembali mengalami pertumbuhan.

"Tahun depan kita ditargetkan 12 juta penumpang. Tahun ini 11 juta penumpang. Ya sampai saat ini sudah 80 persen. Tapi pada akhir tahun mungkin 90 persen," tandasnya. (Dny/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini