Sukses

Jokowi Senang RI Kini Punya Kapal Pengangkut Ternak

Angkutan ternak yang memiliki kapasitas untuk 500 sapi sehingga sapi dari NTT tidak lagi diangkut dengan truk.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan rasa gembiranya dengan hadirnya ‎angkutan ternak yang memiliki kapasitas untuk 500 sapi sehingga sapi dari NTT tidak lagi diangkut dengan truk yang memiliki jarak yang sangat panjang.


"Kiriman sapi dari NTT pakai truk sampai di Jakarta sapinya lemas semuanya karena perjalanan yang sangat panjang dan posisi sapinya tidak pada posisi yang baik," kata Presiden Joko Widodo ketika memberikan sambutan pada peresmian beberapa kapal di Bangkalan, Selasa (10/11/2015)

‎Kapal Khusus Pengangkut Ternak KM Camara Nusantara1 yang diresmikan Presiden memiliki 500 ruang yang diberikan untuk sapi dan standarnya juga internasional. "Semua ada dan kita harapkan arus barang dan ternak dari lokasi provinsi bisa dipasarkan ke kota yang membutuhkan," ujar Jokowi.

Dengan harga angkutan murah, kata Presiden, sehingga semua bisa bersaing. "Kekalahan kita selalu pada harga angkutan sampai bisa masuk ke Jakarta," ucapnya.

Harga angkutan yang murah menjadikan produk dalam negeri dapat berkompetensi karena biaya transportasi sangat murah. "Ini yang kita targetkan agar satu persatu bisa diselesaikan," ucap Presdien.

Presiden menjelaskan bahwa kekalahan produk kita selalu pada biaya angkutan. "Sapi Australia bisa bersaing karena harga transportasi murah sekali," terang dia.‎

Banyak yang tidak menyadari bahwa 2/3 dari luas Indonesia itu adalah air dan terdapat 17 ribu pulau. "Kita sering lupa akan hal itu," ucap Presiden

Bahkan, kata Jokowi, seorang Presiden Italia Mattarella terheran-heran dengan banyaknya pulau di Indonesia dan memiliki jumlah penduduk yang sangat besar, 250 juta penduduk.

"Bagaimana Presiden Widodo mengelola pulau sebanyak itu, betapa sulitnya?" ucap Presiden menceritakan kebingungan Presiden Italia.

Siang itu Jokowi meresmikan Kapal Khusus Pengangkut Ternak KM Camara Nusantara1, Kapal Perintis Tipe 750 DWT KM Sabuk Nusantara 56 dan Kapal Perintis Tipe 750 DWT KM Sabuk Nusantara 55.

"Sesuai dengan target kapal yang menghubungkan antar pulau disebut tol laut, satu demi satu sudah diresmikan," ujar Mantan Gubernur Jakarta.

Bahkan Kementerian Perhubungan telah memesan 200 kapal pada tahun ini, tahun depan 160 kapal dan tahun depannya lagi diharapkan ratusan kapal dipesan terus, sehingga distribusi logistik nasional dapat berjalan dengan baik.

"Harga-harga juga turun karena menggunakan angkutan laut murah," papar dia.

Sebagai gambaran, kata dia, di puncak Jayawijaya harga semen per sak adalah Rp 2,2 juta karena manajemen distribusi logistik belum tertata dengan baik.

‎Mulai saat ini, lanjut Presiden, telah ada kapal dari wilayah barat ke timur dengan jadwal yang sudah pasti, 3 pada bulan ini dan 6 pada bulan Januari 2016, sehingga memudahkan distribusi logistik.

"Kapal ini akan diluncurkan awal bulan ini. Kita meyakini itu akan memperkuat poros maritim dan tol laut. ‎Distribusi, arus barang, semakin hari semakin baik,‎" katanya.
‎
Sementara itu Menteri Perhubungan Ignatius Jonan mengatakan dengan diluncurkannya KM Sabuk Nusantara 56 artinya kita memiliki 56 kapal perintis. "Yang lebih menarik lagi, kapal ternak pertama yang pernah dijalankan dan dibuat di Indonesia," ucap Jonan.

Kapal ini akan dapat membawa 500 sapi dengan melayani trayek Kupang-Bima-Tanjung Perak -Tanjung Emas-Bima-Kupang. Kapal ternak harus mengiuti standar dunia. "Kapal itu harus menjamin ternak tidak boleh stres, tertekan dan diberi ruang gerak," kata Jonan. (Yas/Ndw)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.