Sukses

Menteri Rini Non-aktifkan Petinggi Danareksa Sekuritas

BEI menyatakan telah menghentikan perdagangan saham lewat tiga broker yakni Danareksa Sekuritas, Reliance Securities dan Millenium Danatama.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno telah memberhentikan sejumlah petinggi PT Danareksa Sekuritas yang merupakan anak usaha dari PT Danareksa (Persero). Pemberhentian ini terkait hukuman yang diberikan Bursa Efek Indonesia terkait kelalaian terhadap transaksi saham PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP).

"Hari ini saya baru mau dilaporkan mengenai kejadiannya. Tapi saya sudah minta untuk dilakukan audit investigasi secepatnya dan direksi sudah saya minta di non-aktifkan dulu," kata Rini di Kementerian BUMN, Kamis (12/11/2015).

Menanggapi apa yang terjadi di anak perusahaan BUMN itu, Rini mengaku kecewa dan sedih. Tidak seharusnya PT Danereksa Sekuritas melakukan tindak kelalaian bersama perusahaan lainnya. Sebab, ini telah mencoreng reputasi Darakesa sebagai BUMN.

"Terus terang saya sangat sedih. Kenapa hal itu terjadi? Karena itu saya akan lakukan audit, sangat menyedihkan, sedih sekali, sedih sebagai anak perusahaan negara. Tentunya ini yang sebetulnya tidak boleh terjadi," ia menegaskan.


Sementara itu, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Gatot Trihargo menjelaskan‎ dirinya telah meminta Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk melakukan audit secara keseluruhan.

Meski sekarang induk perusahaan sudah melakukan audit secara internal, masuknya BPKP akan membuka beberapa pihak yang terlibat dalam kelalaian transksi saham yang sudah dilakukan dibawa ke ranah hukum.

"Yang diberhentikan itu satu direktur yang terkait, lalu ada 4-5 orang di bawahnya yang juga terkait kami non-aktifkan," Gatot menegaskan.

Seperti diketahui, ‎PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan telah menghentikan perdagangan saham lewat tiga broker, yakni PT Danareksa Sekuritas, PT Reliance Securities, dan PT Millenium Danatama Sekuritas. Pasalnya, tiga broker tersebut terbukti melakukan kelalaian terhadap transaksi saham PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP).

Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan telah menyerahkan masalah tersebut kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk ditindaklanjuti lebih lanjut.

"Bursa memeriksa security company nanti kita laporkan OJK. OJK kan membuat memeriksa siapa pelaku utamanya dan kita sudah laporkan. Kita sudah panggil orang-orangnya. Kita interview 7-8 broker dan kita bertanya bukan 1-2 jam, tapi 6-7 jam kita ngobrol dan mereka sudah tandatangani pengakuannya. Semoga ini baik karena bursa harus punya wibawa. Kalau sesuatu salah bursa harus perbaiki," kata dia.

Susi mengatakan ada indikasi gagal bayar sekitar Rp 300-400 miliar. Namun, Tito menuturkan untuk setiap brokernya memiliki nilai transaksi yang berbeda-beda.

"SIAP sudah kita suspend. Nyangkut-nya cukup besar total perputaran transaksi Rp 300-400 miliar. Tapi nyangkut per broker berbeda. Masih ada broker memenuhi kewajibannya," tuturnya.

Hal tersebut membuat pimpinan BEI tersebut sedih lantaran menyangkut salah satu anak perusahaan badan usaha milik negara (BUMN), yakni PT Danareksa (Persero).‎ (Yas/Gdn)**

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini