Sukses

Berlawanan dengan Asia, IHSG Naik 10 Poin ke 4.472

Penguatan IHSG ditopang dari aksi beli investor lokal pada perdagangan Jumat pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Sempat bergerak di zona merah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu berbalik arah dan bertahan di zona hijau. Pergerakan IHSG ini berlawanan dengan bursa saham Asia.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (13/11/2015), IHSG menguat 10,61 poin atau 0,24 persen ke level 4.472,83. Indeks saham LQ45 menguat 0,47 persen ke level 762,89. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali indeks saham DBX turun 0,56 persen ke level 656,30 dan indeks saham Pefindo25 melemah 1,43 persen ke level 347,39.

Pada hari ini, IHSG sempat sentuh level tertinggi 4.490,33 dan terendah 4.435,25. Meski IHSG menghijau, ada sebanyak 163 saham melemah. Sedangkan 92 saham menguat dan 82 saham lainnya diam di tempat.Transaksi perdagangan saham hari ini cenderung sepi.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 180.868 kali dengan volume perdagangan saham 3,63 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 3,93 triliun. Secara sektoral, sebagian sektor saham masing-masing menguat dan melemah.

Sektor saham pertambangan turun 2,42 persen, disusul sektor saham perkebunan susut 1,97 persen, dan sektor saham konstruksi melemah 0,91 persen. Sedangkan sektor saham industri dasar naik 2,05 persen, sektor saham barang konsumsi mendaki 1,65 persen, dan sektor saham manufaktur menanjak 1,29 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual dan beli masing-masing Rp 1,7 triliun. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 100 miliar.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham AKRA naik 4,27 persen ke level Rp 6.100 per saham, saham SMGR mendaki 5,17 persen ke level Rp 10.675 per saham, dan saham TARA naik 2,88 persen ke level Rp 535 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BWPT susut 7,8 persen ke level Rp 189 per saham, saham LSIP tergelincir 5,45 persen ke level Rp 1.215 per saham, dan saham ASRI melemah 3,39 persen ke level Rp 342 per saham.

Nilai tukar rupiah berada di kisaran 13.669 per dolar AS. Sedangkan bursa saham Asia cenderung tertekan pada hari ini. Indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,51 persen ke level 19.596,91, indeks saham Hong Kong Hang Seng tergelincir 2,15 persen ke level 22.396, dan indeks saham Singapura susut 1,04 persen ke level 2.938.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan saat ini cenderung minim sentimen di bursa saham. Akan tetapi, salah satu sentimen kuat yang pengaruhi IHSG yaitu adanya harapan penurunan suku bunga acuan (BI Rate).

William juga menilai, IHSG bergerak anomali dengan bursa saham Asia yang cenderung tertekan menyambut akhir pekan ini.

Selain itu, pelaku pasar juga mengharapkan bank sentral AS masih mempertahankan suku bunga di level rendah setelah keluar rilis data klaim pengangguran. Rilis data ekonomi AS tersebut mengalami kenaikan menjadi 276 ribu dari estimasi pelaku pasar di kisaran 270 ribu.

"Kalau saya lihat penguatan IHSG ini hanya secara teknikal. Pelaku pasar juga masih wait and see dari kebijakan bank sentral AS dan proyek pemerintah ke depan," ujar William saat dihubungi Liputan6.com. (Ahm/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.