Sukses

Investor Asing Lepas Saham, IHSG Melemah 30 Poin

Ada sebanyak 179 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke level 4.442,18 pada perdagangan saham Senin pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetap bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan saham di awal pekan ini. Hal itu lantaran dari penurunan bursa saham global.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (16/11/2015), IHSG melemah 30,65 poin atau 0,69 persen ke level 4.442,18. Indeks saham LQ45 susut 0,84 persen ke level 756,48. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah pada awal pekan ini.

Pada Senin pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.452,26 dan terendah 4.395,96. Ada sebanyak 179 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Sedangkan 81 saham menghijau dan 73 saham lainnya diam di tempat.Transaksi perdagangan saham hari ini tidak terlalu ramai.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 185.318 kali dengan volume perdagangan saham 3,62 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 3,43 triliun.

Secara sektoral, sepuluh sektor saham kompak melemah yang dipimpin penurunan sektor saham aneka industri melemah 2,29 persen, disusul sektor saham infrastruktur merosot 1,14 persen, dan sektor saham perkebunan tergelincir 1,28 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 500 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 400 miliar.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham GJTL naik 6,96 persen ke level Rp 615 per saham, disusul saham KAEF mendaki 4,28 persen ke level Rp 975 per saham, dan saham SILO mendaki 3,33 persen ke level Rp 9.300 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham-saham BWPT turun 9,52 persen ke level Rp 171 per saham saham ADRO susut 3,45 persen ke level Rp 560 per saham, dan saham SSMS melemah 3,32 persen ke level Rp 1.600 per saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan IHSG melemah efek pergerakan bursa saham global yang juga tertekan.

Hal itu juga ditambah pelaku pasar menanti kepastian suku bunga acuan atau BI Rate turun pada rapat dewan gubernur (RDG) 17 November 2015.Akan tetapi, William memperkirakan, BI Rate masih bertahan di level 7,5 persen.

"Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat juga memberikan efek tersendiri untuk IHSG," kata William saat dihubungi Liputan6.com.

Di awal pekan ini, bursa saham Asia tertekan. Indeks saham Jepang Nikkei susut 1,04 persen ke level 19.393,69. Diikuti indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,72 persen ke level 22.010,82 dan indeks saham Singapura tergelincir 0,27 persen ke level 2.917,8. Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS berada di kisaran 13.741. (Ahm/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini