Sukses

Investasi Negara APEC di Indonesia Capai US$ 76 Miliar

Negara anggota ekonomi APEC berkontribusi hingga 77,5 persen untuk investasi Indonesia yang sebagian besar di Jawa.

Liputan6.com, Jakarta - Realisasi investasi negara-negara yang tergabung dalam Asia-Pacific Economic Cooperation/APEC mendominasi arus investasi yang masuk ke Indonesia. Berdasarkan data realisasi investasi BKPM, dalam lima tahun terakhir dari 20 negara teratas, anggota ekonomi APEC berkontribusi hingga 77,5 persen dengan nilai mencapai US$ 76 miliar.

Kepala Badan Koordinasi Franky Sibarani menyampaikan bahwa lima negara teratas yang merealisasikan investasi di Indonesia dalam lima tahun terakhir adalah termasuk dalam APEC economies.

"Ini menunjukkan keterkaitan investasi dalam  forum kerjasama ekonomi APEC ini sangat besar," ujar Franky dalam keterangan resminya, Selasa (17/11/2015).

Menurut Franky, lima negara teratas yang juga anggota APEC tersebut di antaranya adalah Singapura, Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan dan Malaysia.

"Jadi total dari realisasi kelima negara tersebut sudah mencapai US$ 67,2 miliar atau 68 persen dari total realisasi investasi 20 negara teratas," papar Franky.

Dari tahun ke tahun, tren realisasi investasi dari negara APEC juga menunjukkan hal yang positif. Posisi realisasi investasi negara APEC di tahun 2010 yang mencapai US$ 9,2 miliar meningkat menjadi US$ 10,5 miliar di tahun 2011, kemudian kembali meningkat menjadi US$ 12,8 miliar di tahun 2012, serta meningkat cukup drastis menjadi US$ 16,1 miliar di tahun 2013 dan US$ 15,1 miliar di tahun 2014. Posisi tahun 2015 hingga September mencapai US$ 11,9 miliar.

Dari sebaran lokasi, investasi dari negara-negara APEC masih tersentralisasi di Jawa dengan proporsi mencapai 62,4 persen.

"Nilai investasi negara APEC yang masuk ke Jawa mencapai US$ 43 miliar, dilanjutkan dengan kawasan lainnya. Sedangkan dari sektor mayoritas investasi berada di sektor sekunder dengan porsi mencapai 41 persen, diikuti oleh sektor tersier sebesar 36 persen dan sektor primer 24 persen," pungkasnya.

Kepala BKPM sendiri ikut mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam menghadiri KTT APEC di Manila 17-20 November 2015 dan dijadwalkan mengikuti APEC CEO Summit Dialogue dan ABAC Dialogue. Pertemuan tahunan ini banyak membahas mengenai isu-isu penting perdagangan dan investasi antara negara yang tergabung dalam kawasan Asia Pasifik.

APEC didirikan pada tahun 1989 yang diprakarsai oleh 12 negara yang memiliki garis pantai di Samudera Pasifik. Saat ini APEC yang merupakan Forum Ekonomi ini telah memiliki 21 Anggota dan berkantor Pusat di Singapura.

APEC mengadakan KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) setiap tahun yang lokasi KTT tersebut dirotasi setiap tahun diantara anggota-anggota APEC itu sendiri. Sebelum di selenggarakan di Manila tahun ini, tahun lalu KTT APEC diadakan di Beijing, China yang juga menjadi kunjungan pertama Presiden Joko Widodo ke luar negeri setelah dirinya menjabat sebagai Presiden RI. Indonesia sendiri telah dua kali menjadi tuan rumah KTT APEC yakni pada tahun 1994 di Bogor dan tahun 2013 di Bali. (Yas/Ahm)

 
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini