Sukses

Antam Dapatkan Penurunan Bunga Pinjaman dari BRI

PT Aneka Tambang Tbk mengalami penurunan suku bunga pinjaman atas fasilitas kredit modal kerja US$ 100 juta yang diperoleh dari BRI.

Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mendapatkan pinjaman sebesar US$ 100 juta atau Rp 1,3 triliun (asumsi kurs Rp 13.761 per dolar Amerika Serikat) dari PT Bank Maybank Indonesia Tbk.

Pinjaman itu akan digunakan untuk mendanai proyek perluasan pabrik feronikel Pomalaa (P3FP) serta untuk general corporate purposes. Pricing atau tingkat imbal hasil atas fasilitas pembiayaan investasi syariah yang diperoleh sangat bersaing dengan terms and conditions yang mendukung perusahaan termasuk jangka waktu fasilitas sampai dengan 10 tahun.

Ada pun pinjaman itu tanpa jaminan dan on shore funding (no withholding tax). Fasilitas pembiayaan dari Maybank Indonesia ini didasarkan pada skema syariah musyarakah dengan tingkat imbal hasil tetap selama tiga tahun pertama.

Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk Tedy Badjruman menuturkan perolehan fasilitas pembiayaan dari Maybank Indonesia dengan kondisi sangat baik dan didasarkan pada prinsip syariah menunjukkan kalau posisi PT Aneka Tambang Tbk masih tetap solid di mata industri perbankan.

"Melalui fasilitas pembiayaan syariah ini juga berarti PT Aneka Tambang memiliki tambahan sumber pendanaan di luas jenis pinjaman yang sudah ada saat ini," kata Tedy dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti ditulis Rabu (18/11/2015).

Fasilitas pembiayaan dari Maybank Indonesia akan digunakan untuk membiayai P3FP selain juga untuk generate corporate purposes dari perusahaan. Hingga Oktober 2015, progress engineering, procurement and construction (EPC) proyek perluasan pabrik feronikel Pomalaa (P3FP) yang memiliki nilai proyek US$ 600 juta telah mencapai 96,95 persen.

PT Aneka Tambang Tbk juga telah mencatatkan penurunan tingkat suku bunga pinjaman atas fasilitas kredit modal kerja senilai US$ 100 juta yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Melalui penurunan ini, BRI membantu perseroan untuk mengurangi biaya di pinjaman modal kerja. Ini menunjukkan perseroan dapat dukungan positif dari perbankan.

"Penurunan suku bunga pinjaman untuk keperluan modal kerja merefleksikan kepercayaan industri bank terhadap Antam di tengah volatilitas harga komoditas. Melalui penurunan suku bunga ini kami dapat melakukan penghematan beban pinjaman dan aliran kas perusahaan lebih terjaga," kata Tedy.

Perseroan mencatatkan kenaikan produksi feronikel sebesar 10 persen menjadi 12.838 ton nikel hingga September 2015. Seiring dengan peningkatan produksi, penjualan feronikel hingga September 2015 menjadi 13.388 TNi.

Saat ini perseroan menjalankan sejumlah proyek pengembangan utama. Proyek-proyek itu antara lain proyek smelter grade alumina Mempawah, proyek pembangunan pabrik feronikel Haltim, proyek anode slime, dan proyek perluasan pabrik feronikel pomalaa. (Ahm/Igw)

 
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.