Liputan6.com, Jakarta - Memiliki pekerjaan yang berbahaya dengan upah minimum regional (UMR), memang membuat karyawan harus memahami kondisi diri sendiri dan pekerjaan. Sebagai pemimpin pun juga harus dapat membayangkan dan memahami perasaaan bawahan dan karyawan yang memiliki upah kerja rendah.
Seperti dilansir dari Business Insider, Minggu, (22/11/2015), terdapat lima pengalaman karyawan yang bekerja untuk upah minimum regional, semoga dapat memberikan wawasan ke dalam dunia kerja :
Baca Juga
1. Rasa ketidakadilan di antara rekan kerja
Advertisement
Memiliki pekerjaan yang memiliki UMR akan merasakan senioritas yang tinggi pada perusahaan tersebut. Anda dapat merasakan seolah-olah rekan kerja Anda, akan selalu berusaha untuk menempatkan Anda dalam sebuah kotak. Hal tersebut biasa dilakukan demi pergeseran jabatan dan kenaikan upah.
2. Tidak pernah bisa maju secara keuangan
Anda tidak bisa mendapatkan cukup uang sehingga membuat Anda terpaksa harus berhemat sedikit.
3. Kesulitan terhadap mobilitas
Ketika Anda bekerja dengan bayaran rendah, mungkin Anda tidak dapat membeli kendaraan pribadi dan hanya mengandalkan transportasi umum yang ada.
4. Terjebak dalam satu perusahaan
Memiliki upah kerja yang rendah membuat Anda susah untuk liburan. Anda tidak mampu untuk liburan karena Anda harus berhemat untuk membiayai hidup Anda. Jika Anda pernah berpikir untuk pindah ke perusahaan lain, Anda tetap akan memiliki upah yang sama jika tetap menjalani profesi yang sama.
5. Kerja keras tidak diketahui perusahaan
Pernahkah Anda merasa sudah bekerja keras, tetapi manajemen tidak pernah tahu kerja keras Anda? Banyak orang yang bekerja dengan upah minimum merasa seperti tidak peduli dengan apa yang mereka lakukan. (Apr/Ahm)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.