Sukses

Apa Keuntungan RI Masuk Badan Energi Dunia?

Indonesia bergabung menjadi anggota International Energy Agency bersama China, Meksiko dan Chile.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia telah menjadi anggota International Energy Agency bersama dengan 30 negara anggota sebelumnya. Indonesia bergabung ke IEA bersama China, Meksiko dan Chile.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menjelaskan bergabungnya Indonesia ke IEA ini menjadi satu peluang bagus untuk memaksimalkan sumber energi baru terbarukan yang saat ini dimiliki Indonesia.

Sudirman mengatakan, bergabung ke dalam anggota IEA akan memperkuat keanggotaan Indonesia ke dalam Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) yang saat ini masih dalam proses.

"‎Keuntungannya kita akan terekspos dan bergaul dengan dua komunitas yang sama-sama kuat di fosil maupun energi baru terbarukan, sebelumnya kita masih ada di pertengahan itu," kata Sudirman di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (20/11/2015).

IEA merupakan organisasi dari negara-negara yang memiliki ketergantungan pengembangan energi baru terbarukan yang mana IEA juga bagian dari‎ Organitation for Economic Co-operation (OECD)‎.

Nantinya, jika Indonesia aktif dalam keanggotaan ini akan memudahkan dalam melakukan kerja sama internasional dalam pengembangan energi baru terbarukan. Ini sesuai dengan tujuan pemerintah dalam jangka panjang.

Sudirman menambahkan, saat ini ada sekitar 300 Mega Watt (MW) potensi listrik yang bersumber dari energi baru terbarukan‎ yang dimiliki Indonesia. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi Indonesia di mata anggota IEA.‎

"Teknologi mereka lebih maju, itu yang sedang kami tuju. Jadi semakin sering berhubungan semakin baik hubungan kami dengan mereka, sehingga kami akan dapat pengetahuan dan teknologi," papar Sudirman.

Sudirman mencontohkan, saat ini juga sudah ada kerja sama dengan beberapa negara yang menjadi anggota IEA seperti salah satunya Denmark. Denmark diketahui akan membangun pembangkit listrik yang bersumber dari tenaga angin di Sulawesi. (Yas/Ahm)*

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini