Sukses

Jadi Ketua Umum Kadin, Rosan Roeslani Punya Banyak PR

Pemerintah dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menaruh harapan besar pada Roesan P Roeslani.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menaruh harapan besar pada Roesan P Roeslani, yang merupakan sosok terpilih menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2015-2020. Chairman Grup Recapital itu menang telak atas rivalnya, mantan menteri Perdagangan, Rachmat Gobel.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Sofyan Djalil memberikan ucapan selamat kepada Rosan sebagai Ketua Umum Kadin baru menggantikan kepemimpinan Suryo Bambang Sulisto.

"Saya ucapkan selamat kepada Rosan. Harapannya Kadin yang saat ini dua kepengurusan, menjadi satu," ucap Sofyan saat ditemui di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (25/11/2015).


Ditemui di lokasi yang sama, Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2010-2015, Suryo Bambang Sulisto mengaku senang atas terpilihnya Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Keuangan, Perbankan dan Pasar Modal periode 2010-2015, Rosan sebagai orang nomor satu di organisasi tersebut.

"Ia (Rosan) sangat paham dengan organisasi Kadin karena dirinya pengusaha di bidang finance, sehingga akan sangat memberi manfaat kepada Kadin," ujarnya.

Rosan saat terlibat dalam kepengurusan Kadin Indonesia, sambung Suryo Bambang, sudah menjalankan program untuk membantu pengusaha menengah dan kecil di seluruh Indonesia. Ia berharap, program tersebut dapat diperluas dan bisa dinikmati pengusaha daerah lebih banyak lagi.

"Kadin kan salah satu programnya mengembangkan perekonomian dan pengusaha di daerah. Bisa mencetak lebih banyak lagi wirausaha," kata Suryo Bambang.

Selama lima tahun ke depan, ia mengaku, banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan Rosan. Salah satunya, memperkuat sinergi dengan pemerintah mengingat begitu berat tantangan perekonomian Indonesia di tahun depan.

"Konsolidasi dengan pemerintah, membentuk kepengurusan siapa teman-teman yang akan mengabdi di Kadin. Karena harapannya Kadin dikelola oleh orang-orang profesional supaya lebih baik lagi ke depan," terangnya.

Suryo Bambang menegaskan, bahwa Kadin Indonesia selalu bersatu. Hal ini menjawab pertanyaan atas kehadiran "Kadin Paradigma Baru" atau disebut-sebut Kadin tandingan.

"Kadin selalu bersatu, tidak ada Kadin kedua. Kadin cuma satu karena Undang-undangnya menyebut demikian. Kalau ada Kadin lain, itu Kadin Want To Be, ingin jadi Kadin. Sudahlah kalau mau bergabung dengan Kadin, daftar saja," tegasnya.

Ia pun menepis anggapan bahwa Kadin Indonesia di pusat tidak pernah memperhatikan pengusaha atau Kadin daerah sehingga terbengkalai dan membentuk Kadin tandingan.

"Program kan begitu luas, mungkin ada yang merasa kurang diperhatikan, itu biasa lah. Tapi sama sekali tidak betul kita tidak perhatian, karena kita punya program pemberdayaan pengusaha daerah," pungkas Suryo Bambang. (Fik/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.