Sukses

Kegiatan Tambang Sekawan Intipratama Sudah Masuk Tahap Produksi

Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta penjelasan soal kegiatan operasional PT Sekawan Intipratama Tbk.

Liputan6.com, Jakarta - PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) telah menjadi sorotan sejak adanya transaksi saham semu dan gadai saham yang dikabarkan dilakukan oleh sejumlah perusahaan sekuritas dan pemegang saham.

Manajemen PT Bursa Efek Indonesia telah meminta sejumlah penjelasan kepada manajemen PT Sekawan Intipratama Tbk soal kegiatan bisnis yang dijalankan oleh PT Indo Wana Bara Mining Coal.

Direktur Utama PT Sekawan Intipratama Tbk Suluhuddin Noor menuturkan pihaknya telah melakukan persiapan desain tambang, rencana penambangan, dan pembebasan lahan mulai Juli 2014. Untuk pelaksanaan pembebasan lahan, area pit-2, area hauling serta area stockpile dan jetty dimulai pada Januari 2015. Suluhudin menuturkan pelaksanaan operasi pertambangan dimulai pertengahan Februari 2015.

"Perseroan telah melakukan kegiatan eksploitasi dengan memulai pemotongan pohon dilanjutkan pengupasan dan pembuangan over burden di area pit-2 meliputi area 173 hektar dan 70 hektar di antaranya sudah dibebaskan," ujar Suluhuddin seperti dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), yang ditulis Kamis (26/11/2015).

Ia menambahkan total over burden mencapai 19.500 dengan perbandingan striping rasio 1:5. Total cadangan batu bara mencapai 3 juta ton.

"Baru 3,38 persen (12.600 MT) dari total produksi pit 2 (19.500/576.600) dengan target waktu 3 bulan didukung 16 unit peralatan produksi," kata dia.

Selain itu, perseroan juga telah memperoleh izin dari Badan Perizinan dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) atas penggunaan lintas jalan provinsi sejauh 3 KM.

Suluhuddin juga mengakui pihaknya telah mempekerjakan 30 orang tenaga kerja lokal dari total 75 karyawan. Perseroan juga menerima pemasok lokal yang meliputi sewa alat berat, katering, sewa kendaraan, dan jasa pengangkutan operator alat berat. "Tahapan kegiatan pertambangan perseroan sudah mencapai tahap proses produksi," kata dia. (Ahm/Igw)**

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini