Sukses

KAI Rogoh Rp 800 Juta Bikin Kereta 'Rumah Sakit'

Rail Clinic ini akan singgah di beberapa stasiun terpencil di wilayah Pulau Jawa untuk melayani kesehatan masyarakat sekitar.

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk pertama kalinya telah menyelesaikan modifikasi dua kereta yang disambung menjadi satu rangkaian khusus untuk kesehatan. 

Melalui Balai Yasa Yogyakarta, kereta yang dinamakan Rail Clinic ini didesain layaknya rumah sakit berjalan. Di dalamnya terdapat ruang perawatan‎ hingga ruang menginap bagi pasien.

‎EVP Balai Yasa Yogyakarta Eko Purwant‎o menjelaskan tidak sulit melakukan perombakan dan pembuatan fasilitas kesehatan di dalam kereta tersebut, bahkan anggaran yang digunakan juga tidak terlalu besar.

"Ini kita kerjakan kurang lebih satu bulan, dananya pun juga tidak terlalu besar, dua kereta itu sekitar Rp 700-800 juta," kata Eko, Kamis (26/11/2015).

Tidak ada kendala dalam melakukan modifikasi tersebut dikarenakan Balai Yasa Yogyakarta ini merupakan satu-satunya Balai Yasa yang memiliki fungsi khusus perawatan lokomotif, pembangkit, KRD dan jenis kereta berpenggerak lainnya.

Rail Clinic ini memiliki double engine yang bisa berjalan maju ataupun mundur. KRD yang dimodifikasi menjadi rumah sakit berjalan ini adalah KRD yang sebelumnya dioperasikan DAOP 2 Bandung.

Rail Clinic yang hanya terdiri dari dua kereta ini pada kereta pertama di-setting sebagai ruang pelayanan, mulai dari pemeriksaaan umum hingga pemeriksaaan gigi dan mata. Sementara kereta kedua, digunakan sebagai kamar-kamar yang bisa digunakan untuk beristirahat layaknya di rumah sakit.

"Ini sebenarnya permintaan dari‎ teman-teman medis di KAI, makanya kita buatkan, nanti pelayanan di Rail Clinic ini juga dari teman-teman medis kami," paparnya.

KRD yang dicat dominan dengan warna putih bergaris biru dan orange ini‎ nantinya akan dioperasikan sesuai dengan misi yang diprogramkan oleh perusahaan. Dicontohkan Eko, Rail Clinic ini akan singgah di beberapa stasiun terpencil di wilayah Pulau Jawa untuk melayani kesehatan masyarakat sekitar.

"Bahkan kita bisa layani persalinan, jadi yang ingin melahirkan di kereta, silahkan, biar nanti bisa ada ceritanya," jelas Eko. (Yas/Zul)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini