Sukses

Investor Asing Jual Saham, IHSG Koreksi Tipis

Ada sebanyak 177 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah di level 4.537,38.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah sepanjang perdagangan saham Kamis pekan ini. Koreksi IHSG ini terjadi di tengah transaksi harian saham relatif kecil.

Pada penutupan perdagangan saham Kamis, (3/12/2015), IHSG melemah tipis 8,48 poin atau 0,19 persen ke level 4.537,38. Indeks saham LQ45 merosot 0,15 persen ke level 783,83. Sebagian besar indeks saham acuan tergelincir kecuali indeks saham Sri-Kehati yang menguat 0,02 persen.

IHSG sempat berada di level tertinggi 4.548,82 dan terendah 4.518,81. Ada sebanyak 177 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Sedangkan 82 saham menguat. 85 saham lainnya diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham hari ini tidak terlalu ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 187.876 kali dengan volume perdagangan saham 3,28 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 3.81 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham barang konsumsi naik 0,07 persen dan sektor saham infrastruktur mendaki 0,92 persen. Sektor saham tambang melemah 1,43 persen, dan merupakan pelemahan terbesar pada hari ini. Disusul sektor saham perkebunan tergelincir 0,87 persen dan sektor saham konstruksi susut 0,71 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 400 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 400 miliar.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham SOCI naik 13,9 persen ke level Rp 459 per saham, saham ISSP menguat 3,37 persen ke level Rp 215 per saham, dan saham PNLF mendaki 2,74 persen ke level Rp 225 per saham.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham MYRX melemah 4,51 persen ke level Rp 635 per saham, saham BEST merosot 2,83 persen ke level Rp 343 per saham, dan saham ANTM serta SRIL masing-masing tergelincir 2,71 persen ke level Rp 359 per saham.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran 13.838. Sedangkan bursa saham Asia cenderung bervariasi. Indeks saham Jepang Nikkei naik 0,01 persen ke level 19.939,9, indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,28 persen ke level 22.417,01, dan indeks saham Singapura menguat tipis 0,13 persen ke level 2.887,38.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo menuturkan laju IHSG alami koreksi tipis lantaran tersengat bursa saham Asia cenderung bervariasi.

Selain itu, pelaku pasar juga cenderung wait and see menghadapi rencana kenaikan suku bunga bank sentral AS pada Desember 2015. Bank sentral AS akan kembali gelar pertemuan pada 15-16 Desember 2015. Hal ini juga membuat transaksi harian saham relatif kecil.

"Pelaku pasar menunggu the Federal Reserve yang mengadakan pertemuan pada pertengahan bulan ini jadi transaksi cenderung sepi," ujar Satrio saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, sektor saham infrastruktur mengalami penguatan pada hari ini didukung penguatan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). (Ahm/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.