Harga Emas Kian Berkilau Jelang Rilis Data Tenaga Kerja AS

Liputan6.com, Singapura - Harga emas bergerak menguat menjelang akhir pekan ini seiring dolar Amerika Serikat (AS) melemah menjelang rilis data tenaga kerja AS.

Di pasar spot, harga emas naik 0,2 persen menjadi US$ 1.063,80 per ounce. Hal itu membuat harga emas menguat sekitar 0,5 persen selama sepekan. Demikian dikutip dari laman Reuters, Jumat (4/12/2015).

Sebelumnya harga emas menguat 0,8 persen pada perdagangan Kamis pekan ini setelah langkah-langkah pelonggaran moneter bank sentral Eropa jauh dari harapan. Hal itu membuat euro menguat dan dolar AS tertekan.

Pada pertemuan bank sentral Eropa kemarin waktu setempat, bank sentral memotong suku bunga deposito lebih dalam dan memperpanjang untuk membeli aset selama 6 bulan. Akan tetapi, investor pun merespons kurang baik lantaran pelonggaran yang dirilis terbatas.

Euro melonjak lebih dari 3 persen terhadap dolar AS setelah rilis kebijakan dan imbal hasil obligasi menguat. Sementara dolar AS jatuh ke level terendah dalam satu bulan terhadap mata uang-mata uang utama.

Hal senada diungkapkan dalam riset www.fortisasiafutures.com, harga emas bergerak naik pada sesi perdagangan Asia. Investor fokus pada data tenaga kerja AS malam nanti. Analis memperkirakan, tingkat pengangguran AS akan tetap di level 5 persen dan pertumbuhan tenaga kerja bertambah menjadi 190.000.

Emas terpantau terpantau bergerak naik pada perdagangan hari ini namun masih bergulir di bawah rata-rata pergerakan 20 dan 50 harian.

"Harga emas masih cenderung bergerak turun. Stochastic masih berada di area jenuh jual. Resistance dan support berada di harga US$ 1.068,90-US$ 1.053," tulis riset itu. (Ahm/Igw)*