Sukses

BPJS Ketenagakerjaan Targetkan Iuran Anggota Capai Rp 40 Triliun

BPJS Ketenagakerjaan menjalin kerja sama dengan pihak lain dengan menempatkan Service Point Office (SPO).

Liputan6.com, Jakarta - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menargetkan mampu mengumpulkan iuran anggota atau premi sebesar Rp 40 triliun pada 2016. Jumlah target tersebut naik 17,65 persen jika dibandingkan dengan target tahun ini yang tercatat Rp 34 triliun. 

Direktur Kepesertaan dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan, Junaedi menjelaskan, BPJS Ketanakerjaan yakin bahwa target tersebut bisa tercapai. Alasannya, jumlah kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan juga mengalami penambahan.

Menurut Junaedi, penambahan peserta pada 2016 mencapai 23 juta peserta. Jumlah tersebut naik 4 juta peserta dari target 2015 yang tercatat 19 juta peserta.

"Kami targetkan iuran tahun depan Rp 40 triliun. Pesertanya ditargetkan naik jadi 23 juta dari sekarang yang 19 juta,"katanya, di Kantor Pusat BNI, Jakarta, Jumat (4/12/2015).


Hingga Oktober 2015, BPJS Ketenagakerjaan mencatatkan kepesertaan aktif 19,03 juta tenaga kerja atau tumbuh 116,51 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu yang tercatat 16,34 juta atau 99,66 persen dari target 2015.

Peningkatan kepesertaan ini juga terjadi di kategori kepesertaan dari perusahaan aktif yang juga melonjak 133,29 persen atau sebanyak 275.888 perusahaan dibanding pada Oktober 2014 sebanyak 206.988 perusahaan, atau mencapai 109,65 persen dari target 2015.

Pertumbuhan kepesertaan ini juga mendorong lonjakan pembayaran iuran yang tercatat per Oktober 2015 sebesar Rp 27,8 triliun atau tumbuh 122,41 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 22,7 triliun.

Hal ini didukung dengan penambahan kapasitas kantor dalam bentuk pengembangan Kantor Cabang Perintis (KCP) sebanyak 203 unit yang memberikan kontribusi iuran hingga Oktober 2015 sebesar Rp 1,8 Triliun atau 33.855 perusahaan aktif dan 1,34 juta tenaga kerja.

Selain menambah KCP, BPJS Ketenagakerjaan juga menjalin kerja sama dengan pihak lain dengan menempatkan Service Point Office (SPO). Terakhir, perseroan menjalin kerja sama dengan BNI membuka layanan SPO untuk tambahan layanan bagi peserta atau calon peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Pada tahap awal, pelayanan SPO yang diberikan oleh BNI ini akan berlaku di delapan outlet BNI dan akan terus di perluas ke berbagai kawasan di Indonesia yang belum terjangkau layanan BPJS Ketenagakerjaan.

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara BNI dan BPJS Ketenagakerjaan dalam rangka pembukaan BPJS Ketenagakerjaan Service Point Office (SPO) dilaksanakan di Jakarta, Jumat (4/12/2015). Hadir pada kesempatan tersebut Direktur Jaringan dan Layanan BNI Adi Sulistyowati dan Direktur Kepesertaan dan Hubungan Antar Lembaga BPJS Ketenagakerjaan Junaedi.

"Adanya kerja sama ini akan memperluas jaringan pelayanan BPJS Ketenagakerjaan, di seluruh Indonesia melalui outlet perbankan, memberikan kemudahan kepada masyarakat pekerja dan mendekatkan pelayanan kepada peserta dan juga diharapkan akan mendukung program dalam perluasan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan" ujar Adi.

BPJS Ketenagakerjaan Service Point Office (SPO) merupakan bentuk representasi Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan yang pelaksanaannya dilakukan oleh BNI.


Bentuk pelayanan yang diberikan BNI adalah memberikan informasi program BPJS Ketenagakerjaan (Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Pensiun); melayani Pendaftaran peserta Penerimaan Upah (PU); serta Penerimaan pembayaran iuran peserta. 



**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • BPJS Ketenagakerjaan merupakan badan hukum publik yang bertugas melindungi seluruh pekerja melalui program jaminan sosial ketenagakerjaan.

    BPJS Ketenagakerjaan

  • BNI merupakan Bank BUMN (Badan Usaha Milik Negara) pertama yang menjadi perusahaan publik.

    BNI