Sukses

Ini Alasan BI Belum Turunkan Suku Bunga Acuan

BI masih mempertimbangkan kondisi ekonomi dalam negeri dan resiko dari kondisi eksternal.

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) masih belum bisa memastikan kapan akan menurunkan tingkat suku bunga acuan (BI rate), setelah hampir 10 bulan mempertahankannya pada kisaran 7,5 persen.

Kepala Grup Riset Ekonomi Direktorat Kebijakan Ekonomi BI, Yoga Affandi‎ mengaku pihaknya masih mempertimbangkan kondisi ekonomi dalam negeri dan resiko dari kondisi eksternal seperti kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed).

"Kita sadari bahwa kita sedang menghadapi dilema, perlambatan ekonomi (dalam negeri) sedang terjadi, tapi satu sisi risiko eksternal yang besar (kenaikan suku bunga The Fed)," ujarnya di Jakarta, Senin (7/12/2015).


"Kalau kita lihat dari inflasi sudah sangat menurun. Sedangkan hitungan 7,5 persen itu sangat besar. Tapi BI amanatnya juga untuk jaga stabilitas. Stabilitas ini sumbangan ke ekonomi juga lebih besar," kata dia.

Selain itu, lanjut Yoga, kondisi ekonomi Indonesia juga berbeda dari negara-negara lain seperti Korea, Thailand, dan lainnya yang mengandalkan pertumbuhan ekonomi pada kondisi global. Selama ini ekonomi Indonesia tumbuh karena konsumsi domestik yang besar.

"Korea dan Thailand bisa cepat melakukan pelonggaran, mereka pertumbuhan ekonominya di-drive oleh eksternal, sedangkan kita didominasi oleh domestik. Makanya Indonesia lebih stabil," tandasnya.

** Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.