Sukses

Kurangi Impor, KKP Kembangkan Pakan Ikan dari Eceng Gondok

Kandungan protein yang dihasilkan dari pakan ikan berbasis eceng gondok ini tidak kalah jika dibandingkan dengan dedak.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah berupaya untuk mengembangkan industri pakan ikan, terutama untuk ikan budidaya. Ini dilakukan karena masih dominannya bahan baku impor untuk membuat pakan ikan ini.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan, Slamet Soebjakto, mengungkapkan pihaknya tengah mengembangkan varian pakan ikan baru yang berbasis dari tumbuh-tumbuhan, yaitu eceng gondok.

"Pakan ikan dari eceng gondok ini nantinya untuk mengurangi ketergantungan bahan pakan yang dari tepung ikan karena tepung ikan sendiri saat ini masih banyak yang impor," kata dia di kantornya, Selasa (8/12/2015).


Menurut Slamet, kandungan protein yang dihasilkan dari pakan ikan berbasis eceng gondok ini tidak kalah jika dibandingkan dengan dedak yang notabene berbahan baku tepung ikan. Saat ini dari hasil prototype produksi pakan ikan berbasis eceng gondok ini sudah menghasilkan 20 ton hingga 30 ton tepung.

Dengan terus dilakukannya pendampingan dari KKP dan dukungan beberapa bantuan, diharapkan tepung eceng gondok ini bisa mengurangi penggunaan pakan berbahan baku tepung ikan mencapai 10 persen.

"Meski produksi ikan tangkap kita banyak, kemudian produksi tepung ikan juga banyak, tapi ke depan kecenderungan pakan ikan itu akan lebih berbasis ke tumbuh-tumbuhan, jadi tidak lagi hewani," katanya.

‎Slamet menambahkan diperkirakan produksi tepung ikan lokal pada 2016 akan mencapai 166 ribu ton, meningkat jika dibandingkan tahun ini sebesar 139 ribu ton. Sementara di sisi lain kebutuhan tepung ikan nasional mencapai 211 ribu ton di tahun ini.

Ketergantungan inilah yang lambat laun akan dikurangi oleh KKP dan lebih membudidayakan masyarakat dengan proses produksi yang bersumber dari bahan-bahan yang murah, tetapi memiliki kandungan protein bagi ikan yang juga tinggi. (Yas/Gdn)**

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini