Liputan6.com, Jakarta - Saat ini Panitia Seleksi (Pansel) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang ditunjuk Presiden sedang menggodok calon Direksi dan calon Dewan Pengawas BPJS.
Keputusan siapa yang menjadi orang nomor satu di BPJS pada akhirnya akan bermuara pada keputusan Presiden Republik Indonesia.
Baca Juga
BPJS Ketenagakerjaan Beri Santunan Hingga Beasiswa Kepada Ahli Waris Korban Kecelakaan Kerja CSB Mall Cirebon
BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Sinergi Perlindungan Pekerja Rentan dan Serahkan Santunan di Banjarmasin
Safari Ramadan di Jawa Tengah, BPJS Ketenagakerjaan Salurkan Paket Sembako dan Bantuan Banjir Demak
Ketua Umum Serikat Pekerja BPJS Ketenagakerjaan, Abdurahman Irsyadi mengatakan, upaya pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla yang telah komitmen menjalankan UU Nomor 24 tahun 2011 dengan melakukan Seleksi calon Direksi dan Dewan Pengawas BPJS yang secara terbuka menjaring putra-putri terbaik bangsa Indonesia dalam mengawal implementasi sistem jaminan sosial nasional (SJSN) yang menjadi amanat konstitusi Republik Indonesia patut diapresiasi.
Advertisement
Baca Juga
Namun menurut dia, karena sifatnya seleksi terbuka Serikat Pekerja BPJS Ketenagakerjaan meminta kepada Presiden selaku kepala pemerintahan Republik Indonesia agar memilih jajaran Direksi BPJS Ketenagakerjaan dengan mengedepankan profesionalisme, menjunjung integritas, akuntabilitas, dan telah terbukti memiliki karya terbaik untuk bangsa.
"Lembaga ini memegang amanah mengelola uang pekerja/buruh yang sangat besar jumlahnya, diperlukan transparansi dan akuntabilitas dalam proses seleksi agar mampu menetapkan calon direksi dan pengawas yang memiliki track record yang baik dan berpihak pada kesejahteraan pekerja," ujar Irsyadi dalam keterangannya, Rabu (9/12/2015).
Irsyadi menuturkan, Serikat Pekerja BPJS Ketenagakerjaan menolak praktik-praktik money politic dan politisasi kelembagaan dalam seleksi calon Direksi dan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, karena hal tersebut akan sangat mencederai karyawan BPJS maupun masyarakat pekerja.
"Siapapun Direksi yang akan datang harus dapat dan mampu bekerjasama dengan karyawan BPJS Ketenagakerjaan dan Serikat Pekerja BPJS Ketenagakerjaan untuk mewujudkan jaminan sosial yang bermartabat sesuai cita-cita founding fathers Republik Indonesia," ungkap Irsyadi. (Yas/Ahm)
Â
** Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.