Sukses

Riset: Orang Kaya Cenderung Nikah Demi Harta

Cinta seringkali menjadi alasan utama untuk mengikat janji suci pernikahan antara dua insan.

Liputan6.com, Jakarta - Cinta seringkali menjadi alasan utama untuk mengikat janji suci pernikahan antara dua insan. Namun menurut penelitian terbaru yang digelar University of California, orang tua yang kaya cenderung menikahkan anaknya demi harta dan masa depan yang lebih cerah bagi sang anak.

Seperti dilansir dari westerndailypress.co.uk, Kamis (10/12/2015), menikah berarti menggabungkan pendapatan kedua belah pihak sehingga kekayaan yang diperoleh lebih besar dan berguna bagi keturunannya kelak. Dalam penelitian tersebut, orang kaya didefinisikan sebagai mereka yang sama-sama berpenghasilan tinggi.

Sebaliknya, para orangtua dengan harta pas-pasan menikahkan anaknya demi rasa aman dan kesehatan semata.

Penelitian yang digelar di Amerika Serikat itu menemukan adanya perubahan peran pernikahan dan bagaimana hal ini mempengaruhi anak-anak orang kaya. Para orangtua kaya juga tampak lebih berusaha mempertahankan rumah tangga demi anaknya dibandingkan orangtua yang lebih miskin.

Profesor Shelly Lundberg dari University of California, Santa Barbara mengatakan, soal waktu dan uang, orangtua berpenghasilan tinggi cenderung meningkatkan investasinya pada anak dibandingkan mereka yang berpendapatan rendah.

"Para orangtua kaya tahu bagaimana dan memiliki sumber harta untuk membantu anak-anaknya sukses secara ekonomi," terangnya.

Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal The Future of Children mengatakan, pernikahan telah bergeser, dari sebuah persatuan dua insan di mana pria menjadi tulang punggung dan perempuan mengurus anak, menjadi alat untuk menyokong investasi pada anak-anak kelak.

"Dari segi ekonomi berdasarkan gender, di mana pria dan wanita memainkan peran produktif yang sangat berbeda, Anda memerlukan komitmen jangka panjang untuk melindungi pihak yang lebih rentan yaitu wanita," terangnya.

Selain itu, penelitiannya menunjukkan, lulusan sarjana cenderung menikah terlebih dahulu sebelum memulai mahligai rumah tangga. Dan saat menikah, pernikahannya cenderung lebih stabil dibandingkan mereka yang pendidikannya rendah. (Sis/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.