Sukses

Harapan Penurunan BI Rate Dorong Penguatan IHSG

IHSG berada pada support 4.585 dan resistance pada level 4.625-4.655.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Kamis (10/12/2015). Harapan pelaku pasar terhadap penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) menjadi amunisi penggerak pasar.

Analis LBP Enterprises, Lucky Bayu Purnomo mengatakan, BI memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga. Pasalnya, BI terus menahan BI Rate untuk mengatisipasi kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS). Kenaikan suku bunga Bank Sentral AS bisa memicu keluarnya dana-dana dari dalam negeri yang bisa memicu pelemahan nilai tukar rupiah. 

Di luar itu, perlambatan ekonomi nasional perlu adanya obat yang mujarab. Salah satunya adalah penurunan BI Rate. Dengan penurunan suku bunga BI bisa mendorong sektor riil untuk meminjam dana di bank untuk berekspansi yang dampaknya bisa memacu pertumbuhan ekonomi. 


Obat ini dianggap sangat mujarab di saat terjadi kenaikan tarif dasar listrik untuk beberapa golongan pelanggan. "Sebaiknya BI mengabulkan keinginan masyarakat," kata dia kepada Liputan6.com, Kamis (10/12/2015).

Memang, pada perdagangan saham Selasa (8/12/2015) kemarin indeks saham anjlok 57,21 poin atau 1,27 persen ke level 4.464,18. Dia mengatakan, hal tersebut karena mengantisipasi neraca perdagangan China. Kemudian, karena target pajak yang tidak sesuai target.

Di samping itu, penurunan IHSG juga karena adanya aktivitas windows dressing. "Jadi kemarin lebih karena sentimen regional di Asia dan juga global," tambahnya.

Lucky mengatakan, IHSG berada pada support 4.585 dan resistance pada level 4.625-4.655.

PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG melanjutkan pelemahan. Indeks saham bergerak pada rentan 4.405 dan resistance pada 4.502.

Untuk saham, Lucky merekomendasikan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Kemudian, hindari pada saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Sinarmas Sekuritas merekomendasikan PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN), PT Siloam Internasional Hospitals Tbk (SILO), PT Ciputra Development Tbk (CTRA). (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini