Sukses

Ini Capaian Pertamina di Usia 58 Tahun

Pertamina juga serius mengembangkan bisnis gas, energi baru dan terbarukan sebagai bisnis masa depan perusahaan.

Liputan6.com, Jakarta - Di usianya yang menginjak 58 tahun, PT Pertamina (Persero) bertekad menjadi ‘the true economic powerhouse’ yang berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional. 

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, anjloknya harga minyak dunia berpengaruh terhadap pendapatan di sektor hulu, namun dengan beberapa langkah inisiatif hulu, seperti cost effectiveness, optimalisasi aset dan penciptaan nilai tambah membuktikan hingga akhir Oktober 2015, produksi migas mencapai 584,32 ribu barel setara minyak (Barel Oil Equivalent Per Day/BOEPD), lebih tinggi 11,3 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 524,94 ribu BOEPD.

Pertamina juga tetap giat dalam kegiatan eksplorasi danPertamina telah berhasil menambah temuan sumber daya (2C) migas hasil pemboran eksplorasi  dan deliniasi sebesar 238,06 MMBOE yang terdiri dari minyak 93,98 MMBO dan gas 834,73 BSCF. Hasil ini telah melewati target yang ditetapkan.

"Temuan terbesar berasal dari lapangan PHE  yaitu Tomori dan Nunukan serta PEP  atau Puspa Asri  dan Jati Asri. Penambahan cadangan migas hasil Plan Of Development (POD), Put on Production (POP) and re-assesment cadangan existing sebesar 46,22 MMBOE," kata Dwi, di Jakarta, Kamis (10/12/2015).


Dwi juga menegaskan tidak adanya keraguan lagi soal kesiapan Pertamina untuk mengelola blok Mahakam pasca terminasi pada tahun 2018. Pertamina bahkan yakin bisa meningkatkan produksi mengingat kemampuan Pertamina tidak kalah dengan International Oil Company (IOC) dan National Oil Company (NOC). Pertamina juga telah menambah footprint pengelolaan aset eksplorasi lepas pantai dan unconventional, yaituBlok Migas Abar persen, Blok Migas Anggursi persen dan Blok Migas Unconventional Sakakemang.

Pertamina mendapatkan momentum positif dengan aset di Algeria dengan disetujuinya Revise Development Plan (RDP) lebih cepat dari target dan menjadi perusahaan pertama yang mendapatkan persetujuan oleh Pemerintah Algeria. Tahun ini pulaPertamina berhasil melanjutkan ekspansi internasional, yaitu akuisisi saham Murphy Sabah Oil Co Ltd dan Murphy Sarawak Oil Co Ltd.

Dwi menambahkan, pada sektor Panas Bumi, Pertamina melalui anak perusahaannya PT Pertamina Geothermal Energy sejak tahun 2009 sampai 2015 produksi setara listrik kumulatif adalah sebesar 2533 Gwh. Pencapaian ini karena telah berjalan sesuai rencana PLTP Kamojang Unit 5 dengan kapasitas 35 MW serta semakin optimalnya lapangan Lahendong dan Ulubelu.

Pertamina juga serius mengembangkan bisnis gas, energi baru dan terbarukan sebagai bisnis masa depan perusahaan. Infrastruktur gas terus bertambah, seperti Fasilitas Arun LNG Receiving & Regasification Terminal, Donggi Senoro LNG, penambahan aset pipa gas menjadi 1.956 km saat ini, dan akan terus bertambah dengan penyelesaian proyek Belawan-Kawasan Industri Medan-Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei, Pipa Muara Karang-Muara Tawar, dan Pipa Porong-Grati di wilayah Jawa Timur yang akan tuntas pada tahun depan.

Pertamina juga terus menambah infrastruktur gasnya untuk mensukseskan program konversi BBM ke BBG, baik dari sumber pendanaan internal maupun APBN. Sampai saat ini, telah terbangun 34 infrastruktur CNG di Jabodetabek, Surabaya, Semarang, Balikpapan dan Palembang, akan segera masuk 18 unit SPBG tambahan yang dibangun pada tahun ini.

Pertamina juga mulai bergerak pada retail LNG dengan mengoperasikan LNG filling station di Plant 26 PT Badak untuk komersialisasi pemanfaatan LNG sebagai bahan bakar kendaraan tambang dan komersial. Pemanfaatan LNG juga dapat dilakukan melalui sinergi Pertamina danPT Kereta Api Indonesia untuk lokomotif dan genset kereta api.

Pertamina juga mengelola jaringan gas untuk rumah tangga yang kini sudah mencapai kurang lebih 16.000 Sambungan di Prabumulih, Sengkang, Jambi dan Sidoardjo. Pada bulan Desember 2015 ini Pertamina telah siap untuk melakukan pengaliran gas bagi rumah tangga di wilayah Bekasi, Bunyu, Ogan Ilir, dan Sidoardjo tahap II dengan jumlah ±16.000 Sambungan Rumah tangga. (Pew/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Pertamina merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bertugas mengelola pertambangan minyak dan gas bumi di Indonesia.

    Pertamina