Sukses

Menteri Susi Ingatkan Anak Buah Jangan Boros Anggaran

Meski mendapatkan kenaikan anggaran, Menteri Susi staf dan pegawainya untuk tidak memboroskan anggaran

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendapatkan pagu anggaran 2016 sebesar Rp 13,8 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016. Angka ini naik jika dibandingkan dengan anggaran 2015 sebesar Rp 10,5 triliun yang tertuang dalam APBN Perubahan.

Meski mendapatkan kenaikan anggaran, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti mengingatkan staf dan pegawainya untuk tidak memboroskan anggaran hanya demi menghabiskan anggaran hingga akhiri tahun nanti.

"Jangan boros anggaran. Kalau tidak bisa dihabiskan kembalikan ke negara," ujarnya di Kantor KKP, Jakarta, Jumat (11/12/2015).

Dia mengingatkan anggaran yang disusun dalam APBN oleh pemerintah sebagian merupakan hasil utang. Karena itu, menghabiskan anggaran untuk program yang tidak bermanfaat sama saja menambah utang negara.

"Ingat anggaran kita dari utang, sekarang sudah Rp 3.000 triliun. Kalau kita utang terus anak cucu kita yang tanggung. Kalau tidak habis bakal kena (teguran)? Tidak," kata dia.

Susi mengatakan, rezim pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan seperti rezim anggaran yang mewajibkan semua kementerian untuk menghabiskan anggaran yang telah dialokasikan. Jika tidak memiliki program yang bagus, lebih baik anggaran yang telah diterima lebih baik dikembalikan ke negara.

"Kita bukan rezim anggaran. Jangan bikin proyek yang becandaan, yang tidak bermanfaat, tidak tepat sasaran.
Sekarang dunia sudah transparan siapa yang kerja akan kelihatan," lanjutnya.

Selain itu, Susi juga mengingatkan, Indonesia harus belajar dari negara yang bangkrut karena punya banyak utang namun tidak memiliki kesiapan untuk melunasi utang-utang tersebut.

"Negara kita juga bisa bangkrut, seperti Argentina, Yunani. Masyarakatnya mau ambil uang dijatah, hanya boleh ambil 60 ribu, dan semua sudah digadaikan," tandasnya. (Dny/Ndw)

 
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.