Sukses

Pariwisata Bisa Jadi Andalan Pertumbuhan Ekonomi RI

Indonesia masih menjadi negara di Asia Tenggara yang mempunyai kamar hotel terbanyak.

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) yakin sektor pariwisata akan menjadi andalan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun depan. Terlebih lagi, saat ini harga komoditas ekspor Indonesia tengah anjlok.

Ketua Umum Apindo Haryadi Sukamdani mengatakan, berdasarkan data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), hingga saat ini Indonesia masih menjadi negara di Asia Tenggara yang mempunyai kamar hotel terbanyak.

Indonesia memiliki sekitar 270.500 kamar hotel. Sedangkan negara Asean lain, yang jumlah kamar hotelnya mendekati angka tersebut hanya Thailand mencapai 200 ribu kamar. Jika mampu dimanfaatkan dengan baik ketersediaan kamar hotel ini akan menjadi penunjang pengembangan sektor pariwisata.

"Indonesia jumlah kamarnya terbesar se-ASEAN. Kalau di Thailand hanya 200 ribu. Bahkan India di bawah kita jumlahnya," ujarnya di Kantor Apindo di Jakarta, Senin (14/12/2015).


Menurutnya, Indonesia sebenarnya memiliki banyak potensi yang bisa dijadikan pendorong pertumbuhan ekonomi. Jika dulu Indonesia banyak bergantung pada ekspor komoditas mentah, maka sudah saat ini pemerintah fokus ke sektor lain yang punya potensi besar seperti pariwisata.

"Jadi selalu di dalam dunia ekonomi selalu ada titik kesimbangan baru. Jadi di satu sisi yang namanya komoditas sedang turun. Tapi di lain pihak ada sektor lain seperti pariwisata," kata dia.

Haryadi juga optimis jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia akan terus mengalami peningkatan. Debab itu, hotel-hotel di Indonesia diharapkan siap menampung peningkatan wisatawan tersebut, baik lokal maupun mancanegara.

"Kalau sekarang turisnya 9,4 juta yang datang, kami yakin tahun depan di atas 10 juta.‎ Apalagi ada bebas visa, jumlah armada penerbangan, dan kamarnya sudah mencukupi untuk menampung besarnya wisatawan," tandas dia. (Dny/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini