Sukses

TNI Siap Pesan Panser Badak Buatan Pindad

Apa yang bakal dilakukan TNI AD ini sejalan dengan apa yang diperintahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Liputan6.com, Jakarta PT Pindad (Persero) menggelar uji tembak produk panser terbaru buatannya, bernama 'Badak'. Panser ini diuji coba dengan menggunakan Cannon berkaliber 90 milimeter (mm).

Kesuksesan uji tembak ini langsung direspons positif TNI AD, yang langsung berencana memesan sejumlah panser Badak tersebut.

Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD)‎ Jenderal TNI Mulyono‎ mengungkapkan alasan pemesanan Badak ini selain meningkatkan kekuatan pertahanan juga untuk menggantikan beberapa alutsista yang sudah berusia lama.

"Kami ada rencana menggantikan jajaran tank Saladin yang sudah tua dengan Badak buatan Pindad," ujar KASAD dalam keterangannya, Kamis (17/12/2015).

Apa yang bakal dilakukan TNI AD ini sejalan dengan apa yang diperintahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) guna menyerap berbagai produk alutsista buatan anak bangsa, salam hal ini produksi PT Pindad (Persero).

 
Pernyataan KASAD diamini Direktur Komersial Pindad, Widjajanto. "Pada pekan lalu Badak dengan dukungan Dislitbang TNI AD telah sukses jalani uji tembak di Cipatat. Akurasi tinggi dan kondisi kendaraan tercatat stabil dalam berbagi posisi penembakan," ujar Widjajanto.

Badak merupakan produk kendaraan tempur terbaru buatan Pindad. Panser 6x6 ini memiliki turret 90mm hasil kerja sama Pindad dengan CMI Defense dari Belgia.

Dalam paparannya, Widjajanto menjelaskan kini staf Pindad telah menyelesaikan program Transfer of Technology dan telah mampu melakukan proses manufaktur turret 90 mm.

"Tinggal laras senjata 90 mm yang kami impor dari Belgia selebihnya dikerjakan oleh anak-anak negeri di pabrik kendaraan tempur Pindad di Bandung," ia menambahkan.

Pindad siap memproduksi Badak untuk tahun anggaran 2016. ‎Sementara untuk kapasitas produksinya, Pindad mampu memproduksi 30 unit Badak per tahun dan dapat ditingkatkan sesuai permintaan. (Yas/Nrm)*

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini