Sukses

Bendungan Kedua Terbesar RI Baru 14% Terisi Air

Waduk kedua terbesar di Indonesia ini mulai diisi air pada 31 Agustus 2015 lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Proyek pengisian air (impounding) waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, belum rampung 100 persen. Meski begitu, waduk ini sudah bisa berfungsi sebagai irigasi.

Waduk kedua terbesar di Indonesia ini mulai diisi air pada 31 Agustus 2015 lalu. Hingga kini, proses pengisian air baru mencapai 14 persen, atau sekitar 135,5 juta meter kubik dari total 980 juta meter kubik.

"Volume masih kecil, masih sekitar 14,23 persen. Luas 955 hektar yang sudah tergenangi atau sekitar 24 persen," tutur Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung, Trisasongko Widianto di lokasi, Kamis (17/12/2015).

Tri mengatakan, skenario yang dihitung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, waduk tersebut akan mencapai elevasi operasional pada ketinggian 260 meter. "Saat ini baru di ketinggian 221 meter," tuturnya.


Meski begitu, waduk dengan kapasitas hampir mencapai 1 miliar meter kubik ini sudah bisa difungsikan untuk irigasi. Aliran air untuk irigasi saat ini, lanjut Tri, mencapai 40 meter kubik per detik.

"Meski baru 40 meter kubik per detik, di hilir Jatigede ada 6 anak sungai. Jadi, debit air sudah mencapai 291 meter kubik, karena dari pasokan anak sungai itu mencapai 251 meter kubik," jelasnya.

Waduk ini mulai dinisiasi pembangunannya di era tahun 1960-an. Beberapa kali pemerintahan berganti, waduk kedua terbesar di RI itu tak juga rampung. Bahkan, warga setempat yang kala itu sudah diberi uang santuan untuk ganti rugi lahan, kemudian kembali lagi ke area genangan, karena proyek tak kunjung selesai dan diairi.

Baru pada 31 Agustus kemarin, setelah melalui proses yang cukup lama waduk bisa diairi. "Ini perjalanan panjang, jika melihat sejarah panjangnya sudah 52 tahun akhirnya waduk ini rampung," tutupnya. 

Situs sejarah 

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimoeljono mengatakan akan terus berdialog dengan masyarakat untuk penyelesaian Waduk Jatigede. Lantaran terdapat 48 situs atau peninggalan sejarah di tempat tersebut.

Dia mengatakan, dari 48 situs sebanyak 45 situs telah diselesaikan. Pihaknya menegaskan, penyelesaian situs ini bukanlah perkara sembarangan. "Kita juga selesaikan termasuk situs dari 48 situs, 43 sudah diselesaikan. Yang lima masih dibicarakan ada yang bilang tenggelam. Situs bukan hanya leluhur Sumedang tapi kita semua juga. Jadi saya tidak tangani sembarangan," kata dia.

Tak hanya situs, Basuki mengatakan penyelesaian makam juga bukan perkara sepele. Dia menuturkan, untuk menangani makam hingga meminta pendapat Majelis Ulama Indonesia (MUI). "Kita menangani kuburan minta fatwa MUI. Ini diselesaikan terus sampai diisi. Kita dialog terus," tutur Basuki.

Sementara, untuk ganti rugi, Basuki menyatakan hampir menyelesaikan persoalan tersebut. Dari 10.924 kepala keluarga (KK), sekitar 90 persen telah menerima ganti rugi. "Jadi yang diganti rugi, baik kategori A dan B dari 10.924 KK itu 90 persen ke atas. Belum 100 persen yang sudah diganti rugi," ujar dia. (Zul/Gdn)


Ingin berinvestasi di reksadana? simak tipsnya di sini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.