Sukses

Ayman al-Zawahiri, Teroris Paling Mahal di Dunia

Ayman al-Zawahiri menjadi buronan paling diburu FBI, dan masih sempat sebarkan aksi teror.

Liputan6.com, Jakarta - Menyandang gelar master sekaligus ahli bedah setelah lulus dari Cairo University, tak lantas membuat Ayman al-Zawahiri melabuhkan karirnya di rumah sakit. Alih-alih menjadi dokter, al-Zawahiri kini justru menjadi salah satu teroris yang paling diburu FBI.

Tak tanggung-tanggung, pemerintah Amerika Serikat (AS) bahkan menawarkan hadiah US$ 25 juta atau Rp 349,3 miliar (kurs: Rp 13.969/US$) bagi siapa saja yang memiliki informasi tentang keberadaannya. Itu merupakan jumlah hadiah yang sama yang ditawarkan untuk informasi atas Osama bin Laden.

Al-Zawahiri bahkan mengakui dirinya ikut menjadi dalang di balik beberapa aksi pengeboman yang telah menewaskan ratusan orang termasuk serangan pada turis di Bali pada 2004. Semua aksi Jihadnya dimulai pada 1979, setahun setelah dirinya lulus kuliah.

Sebagai buronan yang paling diburu FBI, al-Zawahiri tampak masih sempat menyebarkan aksi terornya. Berikut ulasan mengenai teroris paling diburu di dunia, seperti dilansir dari express.co.uk, CNN, BBC dan sejumlah sumber lain, Kamis (17/12/2015):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ayman al-Zawahiri, Mantan Dokter Bedah


Ayman al-Zawahiri, mantan dokter bedah

Ayman al-Zawahiri diketahui lahir di Mesir, 19 Juni 1951. Al-Zawahiri lahir dari keluarga kaya. Ayahnya merupakan dokter dan dosen.

Ia pertama kali bergabung dengan kelompok Islam pertamanya di usia 14 tahun. Dia lalu lulus dari Cairo University pada 1974 dan menerima gelar master sebagai ahli bedah pada 1978.

Setahun kemudian, al-Zawahiri bergabung dengan Islamic Jihad radikal dan terbang ke Afghanistan untuk meneruskan niat jihadnya. Di sanalah dirinya bertemu dengan Osama bin Laden, pimpinan al Qaeda.

Selain bergabung dengan al Qaeda, dia juga diketahui sebagai pendiri Egyptian Islamic Jihad (EIJ). Organisasi ini dikenal tak segan-segan melakukan tindakan kekerasan hingga pengeboman.

Pada 1996, al-Zawahiri dianggap sebagai teroris yang penuh ancaman bagi Amerika Serikat. Dia bahkan pernah ditahan selama enam bulan di Rusia setelah mencoba merekrut jihadis baru di Chechnya.

Setahun setelah itu, dia dihukum atas kematian 62 turis di Mesir dan dijatuhi vonis hukuman matu. Meski begitu, pada 1998, EIJ yang dipimpin Al-Zawahiri bersatu dengan Al Qaeda.

3 dari 4 halaman

Buronan FBI

Buronan FBI

Dalam situs resmi FBI, Ayman al-Zawahiri bahkan dicap sebagai teroris paling diburu. Dalam salah satu lamannya, pihak FBI juga mencantumkan nama-nama alias yang sering digunakan al-Zawahiri untuk menutupi keberadaannya yaitu Abu Muhammad, Abu Fatima, Muhammad Ibrahim, Abu Abdallah, Abu al-Mu'iz, The Doctor, The Teacher, Nur, Ustaz, Abu Mohammed, Abu Mohammed Nur al-Deen, Abdel Muaz, dan Dr. Ayman al Zawahiri.

Pada deskripsi yang diberikan FBI, al-Zawahiri digambarkan memiliki rambut coklat atau hitam dengan warna bola mata hitam. Al-Zawahiri juga dideskripsikan mampu berbicara Prancis dengan lancar.

Al-Zawahiri diduga kuat terlibat dalam pengeboman di beberapa kedutaan besar Amerika Serikat di Dar es Salaam, Tanzania, dan Nairobi, Kenya pada 7 Agustus 1998. Organisasi yang didirikannya juga dikabarkan mengajarkan aksi-aksi kekerasan dalam memperjuangkan ajaran Islam yang diyakininya.

Rewards For Justice Program, Amerika Serikat lantas menawarkan hadiah sebesar Rp 349,3 miliar bagi siapa saja yang memiliki informasi mengenai al-Zawahiri. Itu merupakan tawaran hadiah terbesar yang pernah ditawarkan pemerintah AS untuk informasi mengenai seorang teroris.

4 dari 4 halaman

Ancaman Teror Al-Zawahiri

Ancaman Teror Al-Zawahiri

Pimpinan Al Qaeda ini mengklaim kelompoknya telah menjadikan Amerika Serikat sebagai target utama serangan lantaran dukungan berkelanjutan yang diberikan pada Israel. Meski begitu, pemerintah Inggris ternyata ikut ketar-ketir dengan ancaman al-Zawahiri.

Lantaran, dalam rekaman suaranya yang beredar luas, al-Zawahiri ikut menyebutkan beberapa serangan teror yang membunuh 52 penumpang kereta api di London, sepuluh tahun lalu. Dalam rekaman berdurasi 16 menit itu, dia juga menyebutkan berbagai gerakan teror yang telah dilakukan.

Tak ketinggalan, target-target serangan teror seperti Madrid, Bali, London, dan Paris juga disebutkannya. Sekitar 191 orang terbunuh dalam kereta di Madrid setelah mendapatkan serangan teror dari al Qaeda. Hingga kini, al-Zawahiri masih bebas berkeliaran dan menjadi teroris paling diburu FBI. (Sis/Ahm)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

 

Bagaimana atasi masalah saat berbisnis? Simak video berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.